Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BANSOS NONTUNAI: OJK Edukasi Agen Penyalur dan Penerima Bantuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) siap memberikan edukasi kepada agen penyalur dan penerima bansos nontunai guna menyukseskan program penyaluran bansos tunai dan meningkatkan pemahaman mengenai pengelolaan keuangan.
Karyawan melintas dekat logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK)..Bisnis-Nurul Hidayat
Karyawan melintas dekat logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK)..Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA— Otoritas Jasa Keuangan (OJK) siap memberikan edukasi kepada agen penyalur dan penerima bansos nontunai guna menyukseskan program penyaluran bansos tunai dan meningkatkan pemahaman mengenai pengelolaan keuangan.

Hal ini seiring dengan peran OJK yang mendukung implementasi Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif khususnya Pilar 1 Edukasi Keuangan dan Pilar 4 Pelayanan Keuangan pada Sektor Pemerintah terkait penyaluran program bantuan sosial secara nontunai.

Adapun, inisiasi penyaluran bantuan sosial secara nontunai dilaksanakan pada program bantuan pangan, program keluarga harapan (PKH) dan program Indonesia pintar (PIP) yang akan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia pada akhir Februari 2017.

Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Kusumaningtuti S. Soetiono mengatakan sebagai bentuk sinergi program antar-Kementerian/Lembaga, OJK berinisiatif mendukung keberhasilan program tersebut melalui kegiatan edukasi keuangan. Salah satu yang sudah direalisasikan adalah di Makassar, di mana edukasi diberikan kepada 204 peserta Agen Penyalur Bantuan Sosial Nontunai (bansos), Pendamping, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), dan Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

“Kesuksesan program penyaluran bantuan sosial nontunai dapat tercapai melalui pengelolaan dana bantuan yang baik oleh para penerima dana. Selain untuk memenuhi kebutuhan pokok, dana bantuan sebaiknya dapat disisihkan dengan menabung,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa (21/2/2017).

Menurut Kusumaningtuti, edukasi keuangan ini diharapkan bisa meningkatkan pemahaman agen penyalur bansos, pendamping, TKSK, dan KPM mengenai pengelolaan keuangan dan berbagai produk keuangan mikro seperti basic saving account (BSA), tabungan emas, asuransi mikro, dan kredit mikro.

Selain itu, keterampilan pengelolaan keuangan sangat diperlukan oleh masyarakat yang tidak mampu untuk mengatur keuangan dan selanjutnya dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

Tahun ini, OJK akan melaksanakan 30 program edukasi keuangan di 24 kota dengan target peserta Instruktur PAP TKI dan CTKI, Agen dan Pendamping Bansos, Masyarakat di pedalaman sungai dan perbatasan wilayah Indonesia, Guru dan Dosen, UMKM, Perempuan, Pemerintah Daerah dan Penyuluh. Metode edukasi yang akan digunakan adalah Training of Trainers, Edukasi Komunitas dan Outreach Program.

Kegiatan ini juga mendorong peserta edukasi menjadi Agen Literasi dan Inklusi Keuangan untuk melakukan edukasi dan pendampingan pengelolaan keuangan bagi KPM (multiplier effect).

Pemilihan kota Makassar sebagai lokasi edukasi keuangan didasarkan pada hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan tahun 2016 yang menunjukkan bahwa indeks literasi keuangan kota Makassar sebesar 28,36% berada di bawah rata-rata indeks literasi keuangan nasional, yaitu 29,66%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper