Bisnis.com, JAKARTA—Produksi sektor industri Jepang tanpa diduga anjlok untuk pertama kalinya dalam enam bulan selama Januari akibat penurunan ekspor kendaraan bermotor ke Amerika Serikat.
Kondisi itu menunjukkan isyarat bahwa tidak mudah bagi negara itu untuk menjalani pemulihan ekonomi secara bertahap.
Meski ekspor negar-negara Asia termasuk, angka penjualan Jepang mulai pulih dari kondisi tahun lalu, namun masih sulit untuk disimpulkan apakah perbaikan itu akan bertahan. Pasalnya, Presiden AS Donald Trump akan meningkatkan proteksionisme dengan berbagai kebijakannya dalam waktu dekat.
Data yang dikeluarkan oleh Kementrian Ekonomi, Industri dan Perdagangan hari ini menunjukkan produk industri turun 0,8% selama Januari. Sedangkan pasar rata-rata memperkirakan terjadi peningkatan 0.3% dan revisi keuntungan sebesar 0,7% pada bulan sebelumnya.
Data itu menunjukkan penurunan per bulan paling tajam sejak Mei 2016. Namun demikian ada perkiraan yang menggembirakan setelah perusahaan yang disurvei oleh kementerian itu mencatat kenaikan produksi 3,5% selama Februari meski akan terjadi penurunan yang lebih besar yakni 5,0% selama Maret.
"Produk industri mungkin akan melemah kuartal ini sebagai reaksi dari produksi yang kuat selama Oktober-Desember,” ujar Hidenobu Tokuda, ekonom senior Mizuho Research Institute sebagaimana dikutip Reuters, Selasa (28/2/2017).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
