Bisnis.com, JAKARTA- CEO dan pendiri Amartha Andi Taufan Garuda Putra menargetkan akan menambah jumlah agen sebagai perpanjangan tangan perusahaan di beberapa desa hingga dua sampai tiga kali lipat.
Saat ini, Amartha sudah memiliki agen sekitar 100 orang. Selanjutnya, pihaknya mengharapkan dapat melakukan ekspansi di daerah luar Jawa.
Agen yang dimaksud tersebut akan bertugas untuk membantu para peminjam yang ingin mengajukan aplikasi pinjaman, menyalurkan pinjaman, dan menerima pembayaran angsuran.
“Agen nanti akan dibagi ke setiap peminjam yang terbagi-bagi dalam sebuah kelompok antara 15-20 kelompok,” katanya.
Melalui sistem tersebut, dia mengklaim dapat menkan kredit macet tetap diangka 0%. Hal tersebut membuktikan segmen mikro tidak seburuk yang diperkirakan. Sistem penjaminan berkelompok terbukti berhasil meminimalisir kredit macet.
Adapun dengan menggunakan pendekatan agen, makanya perusahaan menerapkan sistem komisi yang ditarik pada setiap transaksinya, untuk peminjam maupun pemilik dana.
Adapun saat ini ,Amartha telah menyalurkan pembiayaan sekitar Rp68 miliar kepada 30.000 pengusaha mikro perempuan dengan mempertahankan tingkat gagal bayar 0% selama kurun waktu tujuh tahun berturut-turut.
“Kami telah modernisasi segmen mikro, jadi dapat menciptakan segmen market baru. Masyarakat di lapisan piramida terbawah dapat alternatif sumber permodalan bagi bisnis mereka,” katanya.
Dia mengatakan calon peminjam yang membutuhkan modal, salah satu contoh untuk membuka warung ataupun usaha budidaya, Amartha menjembatani untuk memberikan pinjaman antara Rp3 juta—Rp10 juta.
“Meskipun jumlahnya kecil kami percaya, kami percaya dengan pendekatan yang tepat dapat untuk meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
