Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perkuat Kualitas KTA, Bank Mandiri Gandeng Askrindo

PT Bank Mandiri Tbk menjalin kerja sama dengan PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) untuk menjamin portofolio Kredit Tanpa Agunan (KTA) perseroan guna meningkatkan pertumbuhan kualitas kredit.
Layanan nasabah di  kantor cabang PT Bank Mandiri, di Jakarta./JIBI-Nurul Hidayat
Layanan nasabah di kantor cabang PT Bank Mandiri, di Jakarta./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri Tbk menjalin kerja sama dengan PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) untuk menjamin portofolio Kredit Tanpa Agunan (KTA) perseroan guna meningkatkan pertumbuhan kualitas kredit.

Perjanjian kerja sama tersebut ditandatangani oleh Direktur Retail Banking Bank Mandiri Tardi dan Direktur Utama PT Askrindo Budi Tjahjono, di Plaza Mandiri Jakarta, Senin (13/3/2017).

Dalam kerja sama tersebut, Askrindo akan memberikan penjaminan KTA atas risiko peristiwa yang menyebabkan debitur tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada Bank Mandiri. Adapun skim penjaminan yang digunakan adalah asuransi kredit konsumtif yang dimiliki oleh Askrindo.

Menurut Tardi, sinergi strategis dua BUMN di bidang jasa keuangan ini sangat bermanfaat untuk menciptakan nilai tambah yang optimal bagi masing-masing entitas.

“Kerjasama ini sangat mendukung strategi bisnis Bank Mandiri tahun ini yang memfokuskan pada bisnis konsumer, termasuk di bisnis KTA,” ungkap Tardi.

Dalam pelaksanaannya, Bank Mandiri akan menawarkan kepada calon debitur KTA berbagai produk penjaminan yang dimiliki seluruh perusahaan penjamin rekanan Bank Mandiri, di mana salah satunya adalah produk Askrindo. Selanjutnya, calon debitur dapat memilih produk penjaminan yang akan digunakan.

“Kami berharap, langkah ini juga dapat mendukung pencapaian target pertumbuhan KTA Bank Mandiri. Target kami sama seperti tahun lalu sekitar 23%," tuturnya.

Portofolio KTA Bank Mandiri pada akhir tahun lalu tercatat sebesar Rp17,4 triliun, tumbuh 23% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan rasio kredit bermasalah (nonperforming ratio / NPL) di kisaran 0,77%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper