Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tingkatkan Pendapatan, Taspen Life Genjot Investasi

PT Asuransi Jiwa Taspen atau Taspen Life akan terus menggenjot hasil investasi, ditargetkan dapat mencapai 20% guna memberikan kontribusi bagi total pendapatan perusahaan sepanjang 2017.
Direktur Utama PT Asuransi Jiwa Taspen (Taspen Life) Maryoso Sumaryono (ketiga kanan) berbincang dengan Direktur Keuangan Pask Suartha (dari kanan), Direktur Teknik dan Operasional Nelson, Direktur Investasi PT Taspen (PERSERO) Imam Firmansyah, Komisaris Utama Taspen Life Faisal Rachman dan Komisaris Widayatno Sastrohardjono seusai acara Rapat Umum Pemegang Saham di Jakarta, Jumat (17/3)./JIBI-Abdullah Azzam
Direktur Utama PT Asuransi Jiwa Taspen (Taspen Life) Maryoso Sumaryono (ketiga kanan) berbincang dengan Direktur Keuangan Pask Suartha (dari kanan), Direktur Teknik dan Operasional Nelson, Direktur Investasi PT Taspen (PERSERO) Imam Firmansyah, Komisaris Utama Taspen Life Faisal Rachman dan Komisaris Widayatno Sastrohardjono seusai acara Rapat Umum Pemegang Saham di Jakarta, Jumat (17/3)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com,JAKARTA- PT Asuransi Jiwa Taspen atau Taspen Life akan terus menggenjot hasil investasi, ditargetkan dapat mencapai 20% guna memberikan kontribusi bagi total pendapatan perusahaan sepanjang 2017.

Sepanjang 2016, Taspen Life telah mencatatkan hasil investasi yang positif. Direktur Utama Taspen Life Maryoso Sumaryono mengatakan hasil investasi sampai dengan Desember 2016 meningkat 18,14% sebesar Rp195,85 miliar.

“Dengan peningkatan investasi dan premi itu memberikan kontribusi total pendapatan perusahaan hingga mencapai 97,33%,” katanya Maryoso, usai RUPS Taspen Life Jumat (17/3/2017).

Dia mengatakan perusahaan telah mencatat peningkatan investasi sebesar sebesar 6,42% yaitu dari Rp2,81 triliun pada 2016 dibandingkan dengan 2015 sebesar Rp2,64 triliun. Peningkatan investasi tersebut khususnya pada saham, obligasi, dan reksa dana.

Peningkatan investasi tersebut, kata Maryoso, terjadi sebagai akibat dari perubahan alokasi aset investasi dari penempatan pasar uang menjadi instrumen pasar modal.

“Untuk 2017, kami menargetkan dapat mengalokasikan investasi deposito dan reksa dana sebesar Rp3,2 triliun,” katanya.

Dia mengatakan setidaknya perusahaan akan berusaha untuk menempatkan investasi di obligasi pemerintah sesuai dengan Peraturan OJK NO.1/2016 tentang Investasi SBN bagi Lembaga Jasa Keuangan sebesar 20%.

 “Untuk 2016 ini kami sudah mencapai target sekitar 38%, terdiri dari obligasi pemerintah 34%, sedangkan dari obligasi infrastruktur 4,5%,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper