Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Rini Ajak Bos BUMN Patuhi Kepesertaan Jaminan Sosial

Pemerintah segera turun tangan meminta seluruh perusahaan BUMN pelat merah untuk menjadi anggota Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan guna meningkatkan kepatuhan BUMN dalam program Jaminaan Kesehatan Nasional.
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Menteri BUMN Rini Soemarno/Antara-Rosa Panggabean
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Menteri BUMN Rini Soemarno/Antara-Rosa Panggabean

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah segera turun tangan meminta seluruh perusahaan BUMN pelat merah untuk menjadi anggota Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan  guna meningkatkan kepatuhan BUMN dalam program Jaminaan Kesehatan Nasional.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan untuk meningkatkan kepatuhan, khususnya dari BUMN, pihaknya akan menerapkan kewajiban tersebut masuk dalam bagian penilaian kinerja direksi setiap tahun.

“Jadi akan menjadi salah satu review performance direksi BUMN. Itu untuk evaluasi satu tahun. Sedangkan dari bulan ke bulan akan kami cek terus,” kata Rini, Rabu(22/3/2017).

 Dia mengatakan hal tersebut perlu dilakukan, pasalnya kewajiban tersebut sudah sesuai dengan undang-undang, program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) harus diimplementasikan secara penuh. Selain itu, sebagai perusahaan milik pemerintah, dia menginginkan BUMN menjadi pelopor kepatuhan.

 Dia mencatat saat ini terdapat 50 perusahaan BUMN yang sudah 100% karyawannya menjadi anggota BPJS Kesehatan, 48 BUMN mencapai 80% kepesertaan, serta terdapat 16 BUMN yang baru mendaftarkan sebanyak 50% kepesertaan, sedangkan total BUMN terdapat 144 perusahaan.

 “Ada satu perusahaan BUMN yang belum sama sekali mendaftarkan pegawainya ke BPJS, saya juga ingin tahu BUMN mana yang belum mendaftar,” ujarnya.

 Dia mengapresiasi terhadap BUMN yang telah secara penuh terdaftar BPJS Kesehatan, yaitu  PT Perkebunan Nusantara  IX dan XII, PT Garuda Indonesia Tbk.,PT ASDP Indonesia Ferry ,PT Pelni, PT Pelindo I,II, III, dan PT Jasa Marga.

 Sementara itu,dia mengungkapkan terdapat BUMN kelas kakap yang belum penuh mendaftarkan pegawainya dalam program jaminan seperti PT Bank Mandiri Tbk., PT Bank Negara Indonesia Tbk., PT PLN, PT Pertamina, dan PT Perhutani. Untuk itu, Rini mengaku akan segera melakukan komunikasi kepada sejumlah direksi BUMN.

 “Ini perusahaan yang perlu saya getok, sampai dengan akhir tahun akan saya perhatikan sepenuhnya,” katanya.

Rini juga mengungkapkan akan melakukan koordinasi dengan BPJS Kesehatan untuk menyamakan persepsi terkait jumlah BUMN, pasalnya masih terdapat anak perusahan BUMN yang dapat diperhitungkan. Lebih lanjut pihaknya juga akan melakukan sinergi antar BUMN atau perusahaan holding untuk mengurus 70 rumah sakit yang dimiliki oleh BUMN.

 “Kami harapkan nanti peningkatan kerjasamanya  saya harapkan bisa dilakukan dengan BPJS Kesehatan, awalnya rumah sakit itu berjalan sendiri-sendiri, kami mau menage lagi,” jelasnya.

 Sementara itu saat dikonfirmasi, Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmojo mengatakan belum 100% karyawan ikut serta dalam jaminan BPJS Kesehatan lantaran banyak pegawainya yang masih terikat dengan employement benefit dengan perusahaan asuransi afiliasi, seperti PT Asuransi Jiwa Inhealth (Mandiri Inhealth).

 Kendati ada kewajiban BPJS Kesehatan, selanjutnya dia mengaku tidak akan keberatan jika perusahaan harus menanggung beban tambahan untuk asuransi karyawannya.

 “ Kami akan segera comply. Dulu yang punya pribadi memang diperbolehkan. Tapi nanti BPJS itu akan menjadi kewajiban bukan opsional,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper