Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kesenjangan Sudah Taraf Bahaya, Pemerataan Pembangunan Perlu Dipercepat

Tingkat kesenjangan ekonomi Indonesia yang semakin menganga mengharuskan pemerintah segera mengambil langkah strategis untuk peningkatan perekonomian nasional melalui pemerataan pembangunan.
Mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar. /Bisnis.com
Mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Tingkat kesenjangan ekonomi Indonesia yang semakin menganga mengharuskan pemerintah segera mengambil langkah strategis untuk peningkatan perekonomian nasional melalui pemerataan pembangunan.

Pasalnya, Indeks Rasio Gini Indonesia pada hari ini mencapai 0,42, angka kesenjangan tersebut sudah memasuki taraf yang membahayakan.

"Kesenjangan antara golongan kaya dan miskin di Indonesia yang berjalan dalam kurun waktu 20 tahun terakhir ini telah tumbuh lebih cepat dibandingkan negara lain di kawasan Asia Tenggara," ungkap Mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar, dalam acara Dialog Publik di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kamis (23/3/2017).

Berdasarkan Global Wealth Report yang dibuat Credit Suisse’s, negara Indonesia menempati peringkat keempat negara paling timpang di dunia. Pasalnya, 1% orang terkaya menguasai 49,3% kekayaan nasional.

“Kondisi tersebut membuat kita harus menghadapi sedikit kebisingan dan kegaduhan ekonomi, kesenjangan sosial dan ketimpangan ekonomi yang sangat lebar itu membuat Negara kita dinilai benar-benar menghadapi darurat kesenjangan,” tegasnya.

Marwan menuturkan tingkat pemerataan pembangunan ekonomi antarprovinsi di Indonesia yang berjalan sejauh ini masih bertumpu di wilayah Pulau Jawa, sementara di luar Jawa masih mengalami pertumbuhan ekonomi relatif kecil.

"Pulau Jawa bisa menyumbang 58% terhadap pertumbuhan perekonomian nasional, tingkat kemiskinan dan penganggurannya pun relatif rendah. Sedangkan di luar Pulau Jawa tingkat pertumbuhan ekonominya masih berada di kisaran 2% - 7,4%, belum lagi tingkat pengangguran yang masih cukup tinggi dibanding Pulau Jawa," bebernya.

Darurat kesenjangan ekonomi Indonesia juga dapat dilihat dari hasil penilitian Bank Dunia yang menyebutkan 10% orang terkaya menguasai 77% dari total kekayaan nasional. Sedangkan 200 juta lebih penduduk lainnya hanya menikmati tak lebih dari 25%.

Oleh karena itu, pemerintah harus segera mengambil langkah strategis. di antaranya menggulirkan program pembangunan dengan adil dan merata dengan memperkuat daerah-daerah terluar guna menekan disparitas ekonomi, memperjelas keberpihakan terhadap masyarakat kecil untuk tumbuh dan berkembang dengan memperbanyak program sosial seperti Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) hingga ke pelosok-pelosok Desa.

"Selain itu, lembaga-lembaga ekonomi masyarakat, seperti UMKM perlu diperkuat, mengingat besarnya konstribusi UMKM terhadap PDB nasional yang tercatat mencapai 61,41% atau sekitar Rp.6.228.285 miliar," kata Marwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper