Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Depan Petinggi Astra, Menteri Sri Mulyani Bilang Ekonomi Indonesia OK

Setelah menyentuh dasar (bottom) pada tahun 2016, tren perekonomian Indonesia pada tahun 2017 ini mulai pulih dan berjalan ke arah positif.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat memberikan paparan ekonomi di depan para petinggi Astra/Istimewa
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat memberikan paparan ekonomi di depan para petinggi Astra/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Setelah menyentuh dasar (bottom) pada tahun 2016, tren perekonomian Indonesia pada tahun 2017 ini mulai pulih dan berjalan ke arah positif. 

Kesimpulan itu dinyatakan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di depa para petinggi Astra International, dalam seminar makro ekonomi dengan tema Kondisi Ekonomi 2017 dan Tantangannya Bagi UMKM yang diadakan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), Senin (3/4).

“Tahun 2016 kita harapkan sudah bottom, sehingga tahun 2017 mulai positif. Indikator itu terlihat dari semua mesin ekonomi mulai berjalan normal. Faktor eksternal tidak lagi menjadi faktor pelemah ekonomi Indonesia,” ujar Menteri Sri Mulyani, seperti dikutip dalam siaran pers yang diterima Bisnis.

Menyimak penjelasan Mbak Anik, begitu ia biasa disapa, lebih dari 600 orang undangan, yang terdiri dari UMKM mitra YDBA bidang manufaktur, bengkel dan kerajinan, akademisi, pebisnis dan eksekutif Grup Astra.

Hadir dalam seminar tersebut Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto dan jajaran direksi, Ketua Pembina YDBA Johannes Loman, Ketua Pengawas YDBA Lina Djafar dan Ketua Pengurus YDBA Henry C. Widjaja.

Di Depan Petinggi Astra, Menteri Sri Mulyani Bilang Ekonomi Indonesia OK

  • Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati (tengah) didampingi Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto (kedua kanan), Ketua Pembina Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) Johannes Loman (kanan), Chief of Corporate Communications, Social Responsibility & Security PT Astra International Tbk Pongki Pamungkas (kiri) menyimak penjelasan dari Ketua YDBA Henry C. Widjaja (kedua kiri) tentang kain tenun hasil karya salah satu mitra YDBA. (Foto: Astra)

 

Seminar makro ekonomi merupakan tradisi Astra melalui YDBA untuk mengedukasi mitra UMKM agar memahami dan mendapatkan informasi terkini mengenai perkembangan ekonomi, sehingga mereka dapat dengan cerdas merumuskan setiap perencanaan bisnisnya.

Tidak hanya itu, para UMKM diharapkan dapat memanfaatkan informasi yang disampaikan oleh Menteri Sri Mulyani dalam menyiasati kondisi ekonomi tahun 2017.

Menteri Sri Mulyani menambahkan mesin pendorong pertumbuhan ekonomi seperti pertumbuhan konsumsi domestik yang dalam 1 dekade ini tumbuh 5,7%, investasi yang tumbuh 6,8% dalam 1 dekade terakhir, serta belanja pemerintah, ekspor minus impor diharapkan dapat menjadi bantalan pertumbuhan ekonomi.

Di tengah tren positif itu, ujarnya, pemerintah Indonesia memiliki instrumen untuk mendorong pertumbuhan tersebut, yakni anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) yang kredibel dan kuat.

“Jika 10 tahun lalu, kita berbicara bagaimana mendapatkan dana untuk membiayai belanja negara, tetapi saat ini adalah bagaimana kita membelanjakan APBN dengan berkualitas dan lebih baik,” tuturnya.

Lolos Dari Middle Income Trap

Menurut Menteri Sri Mulyani, dengan pendapatan per kapita hampir sebesar US$4.000 dan jumlah penduduk mendekati 250 juta jiwa, Indonesia saat ini masuk middle income country.

Namun, katanya, ekonomi Indonesia harus dapat melanjutkan pertumbuhannya dan masuk dalam high income country.

“Banyak negara-negara setelah masuk middle income country mengalami stagnasi pertumbuhan. Kita harus bisa lolos dari middle income trap seperti Korea Selatan dan Singapura. Oleh sebab itu, pemerintah akan menggunakan seluruh instrumen untuk mengatasi hal ini, sehingga Indonesia dapat menjadi negara dengan ekonomi besar kelima pada 2045.”

Pada kesempatan yang sama Menkeu menjelaskan bahwa UKM tidak perlu khawatir, melainkan harus optimis, motivatif, punya ambisi positif serta menerapkan azas prudent. “Saya mengajak UMKM yang hadir di sini mampu memiliki semangat di atas agar bisa menjadi aset bangsa dan bukan liabilitas.”

Di Depan Petinggi Astra, Menteri Sri Mulyani Bilang Ekonomi Indonesia OK

  • Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati (tengah) didampingi Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto (kedua kanan), Ketua Pembina Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) Johannes Loman (kiri), Chief of Corporate Communications, Social Responsibility & Security PT Astra International Tbk Pongki Pamungkas (kanan) dan Ketua YDBA Henry C. Widjaja (kedua kiri) bersiap-siap melempar pesawat kertas sebagai tanda dimulainya Konvensi Quality Control Circle (QCC) UMKM YDBA. (Foto: Astra)

 

Beri Kail, Bukan Ikan

Dalam sambutannya, Prijono Sugiarto mengatakan Grup Astra telah mengayomi 10.847 UMKM dan 9.828 UMKM diantaranya dibina oleh YDBA sekaligus melatih 701 pemuda putus sekolah menjadi mekanik. YDBA secara tidak langsung juga telah menciptakan 63.205 lapangan pekerjaan melalui UMKM yang difasilitasinya.

“Dalam pembinaan UMKM, kami memberikan ‘kail’, tidak sekadar memberi ‘ikannya’ agar pembinaan ini berdampak signifikan dan berkelanjutan bagi UMKM,” ujar Prijono.

Hasil dari program ini, yakni 4 industri kecil menengah (IKM) logam level home industry di Waru, Sidoarjo, berhasil masuk dalam supply chain PT Astra Honda Motor. Kemudian, 30 UMKM kerajinan anggota YDBA diterima mengikuti pameran secara reguler di IKEA Alam Sutera, serta hasil petani tradisional di Tapin, Kalimantan Selatan masuk ke supermarket moderen.

Di Depan Petinggi Astra, Menteri Sri Mulyani Bilang Ekonomi Indonesia OK

  • Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati (kelima kanan) menerima lukisan sebagai cinderamata didampingi Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto (kedua kanan), Chief of Corporate Communications, Social Responsibility & Security PT Astra International Tbk Pongki Pamungkas (kanan) dan Ketua YDBA Henry C. Widjaja (kiri) usai menjadi pembicara Seminar Makro Ekonomi YDBA.

 

Konvensi UMKM

Ketua Pengurus YDBA, Henry C. Widjaja dalam sambutannya mengatakan salah satu upaya yang dilakukan YDBA untuk menumbuhkan budaya inovasi atau improvement UMKM, yaitu dengan mengadakan Konvensi Quality Control Circle (QCC) UMKM Mitra YDBA.

Hal ini bertujuan mendorong UMKM melakukan perbaikan berkelanjutan, memberikan tempat bagi para UMKM membagikan pengalamannya ke UMKM yang lain (semangat berbagi), serta memberikan recognition kepada UMKM Mitra YDBA yang telah melakukan perbaikan berkelanjutan yang terbaik.

Konvensi sendiri telah berjalan sejak tahun lalu dengan peserta 19 UKM yang tersebar di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Karawang, Bandung, Banyumas, Yogyakarta dan Solo. Dan hari ini dilaksanakan Kick Off Konvensi dengan harapan semakin banyak UMKM yang mendaftar dan menjadi peserta Konvensi QCC.

IKM ini bermula dari industri kecil yang tidak diimbangi dengan penerapan standar mutu, material yang tidak standar, ketidaktahuan terhadap gambar teknik serta metode penghitungan biaya dan rendahnya kesadaran terhadap keselamatan kerja. Kondisi ini membuat mereka ingin berubah dan menjadi IKM unggul di daerah tersebut.

Berkat pembinaan yang diberikan kepada IKM Waru tersebut, Astra memberikan apresiasi kepada YDBA dan AHM, yaitu Special Recognition Value Chain Innovation. Pemberian apresiasi tersebut tidak semata-mata diberikan untuk Grup Astra, tetapi merupakan bentuk dukungan Astra terhadap UMKM agar selalu melakukan perbaikan dalam mengembangkan bisnisnya.

Di Depan Petinggi Astra, Menteri Sri Mulyani Bilang Ekonomi Indonesia OK

  • Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati (kelima kanan) didampingi Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto (keempat kanan), Ketua Pembina Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) Johannes Loman (ketiga kanan), Chief of Corporate Communications, Social Responsibility & Security PT Astra International Tbk Pongki Pamungkas (keempat kiri) dan Ketua YDBA Henry C. Widjaja (kelima kiri) bersama direksi Astra International.

 

Sekilas tentang YDBA

YDBA merupakan yayasan yang didirikan oleh pendiri Astra, William Soeryadjaya pada 1980 dengan filosofi Berikan Kail Bukan Ikan. YDBA didirikan sebagai komitmen Astra untuk berperan serta secara aktif dalam membangun bangsa, seperti yang diamanatkan dalam butir pertama filosofi Astra, Catur Dharma, yaitu Menjadi Milik yang bermanfaat bagi Bangsa dan Negara.

YDBA menjalankan program tanggung jawab sosial Astra dengan fokus pada pembinaan UMKM yang meliputi UMKM manufaktur, baik terkait value chain bisnis Astra, maupun yang tidak terkait, bengkel umum roda empat dan roda dua, pengrajin dan petani.

Selain itu, YDBA juga mengembangkan sektor unggulan dalam rangka mengembangkan komunitas UMKM yang menonjol secara ekonomi dengan harapan komunitas tersebut dapat melakukan usaha dengan berkelanjutan.

Hingga Desember 2016, YDBA telah merintis sektor unggulan di Waru Sidoarjo yang fokus pada pengembangan logam, di Yogyakarta pengembangan aluminium, di Tapin pengembangan pertanian hortikultura, di Muara Enim pengembangan budidaya jamur tiram dan di Sangatta pengembangan perikanan.

Hingga Desember 2016, YDBA telah memberikan pembinaan kepada 9.828 UMKM. Untuk pemuda putus sekolah, YDBA telah melatih 701 pemuda putus sekolah menjadi mekanik. YDBA secara tidak langsung juga telah menciptakan 63.205 lapangan pekerjaan melalui UMKM yang difasilitasinya. 

* Foto-foto: Corcomm Astra Internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newsroom
Editor : Arif Budisusilo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper