Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PDB 2018 : Pemerintah Turunkan Asumsi Jadi 5,6%

Belum apa-apa, Pemerintah kembali merevisi asumsi pertumbuhan ekonomi tahun depan sebesar 5,6% dari target semula di atas 6%.
Presiden Joko Widodo./Bloomberg-Dimas Ardian
Presiden Joko Widodo./Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA - Belum apa-apa, Pemerintah kembali merevisi asumsi pertumbuhan ekonomi tahun depan sebesar 5,6% dari target semula di atas 6%.

Adapun, volume belanja anggaran negara 2018 diestimasi mencapai Rp2.200 triliun atau naik 5,77% dari APBN 2017 sebesar Rp2.080,5 triliun,

Dalam pengantar sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Selasa (4/4/2017), Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan peningkatan volume belanja dalam anggaran negara tahun depan akan didesain untuk memperbesar belanja modal.

Salah satu tujuan utama desain tersebut, kata Kepala Negara, adalah untuk mempertajam kualitas pertumbuhan ekonomi, seperti menurunkan angka kemiskinan hingga satu digit.

“Sudah kita tetapkan untuk 2018 kemarin mengenai pertumbuhan ekonomi yang kita inginkan, yaitu 5,6%. Saya ingin menekankan lagi volume belanja akan mencapai Rp2.200 triliun. Hal-hal yang tidak berkaitan dengan belanja modal tolong dilihat secara rinci. Saya melihat banyak sekali nonbelanja modal yang berlebihan,” ujarnya.

Dalam sidang kabinet paripurna sebelumnya, Presiden masih berharap Indonesia mampu tumbuh di atas 6% pada tahun depan, seiring dengan target investasi yang dipatok pada level 8%. Adapun, APBN 2017 mengasumsikan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1%.

Dia kembali menyampaikan program infrastruktur nasional masih menjadi prioritas. Presiden memperingatkan para menteri dan bawahannya untuk tidak setengah-setengah dan main-main dengan seluruh program infrastruktur.

Ditegaskan, infrastruktur merupakan pondasi untuk peningkatan daya saing sekaligus pertumbuhan ekonomi.

“Saya tekankan bahwa 2018 merupakan tahun sangat penting untuk penyelesaian program-program pemerintah sesuai dengan Nawacita,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arys Aditya
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper