Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Stimulus, Bank Sentral Eropa Pertahankan Kebijakan

Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) akan mempertahankan rencana kebijakannya, termasuk pembelian obligasi dan suku bunga di level terendah untuk beberapa lama
ECB akan mempertahankan rencana kebijakannya, termasuk pembelian obligasi dan suku bunga di level terendah untuk beberapa lama./.Reuters-Alex Domanski
ECB akan mempertahankan rencana kebijakannya, termasuk pembelian obligasi dan suku bunga di level terendah untuk beberapa lama./.Reuters-Alex Domanski

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) akan mempertahankan rencana kebijakannya, termasuk pembelian obligasi dan suku bunga di level terendah untuk beberapa lama.

Menurut tiga dari para pembuat kebijakan yang ada, langkah tersebut diambil seiring ketidakpastian akan kembalinya kesehatan ekonomi zona Eropa yang prima.

Komentar dari Mario Draghi, Peter Praet, dan Vitor Constancio menunjukkan ECB tidak akan mengubah kebijakannya bulan ini meskipun terdapat seruan dari Jerman untuk menghembuskan stimulus.

Presiden ECB Draghi menyatakan ia tidak melihat perlunya untuk menyimpang dari arah kebijakan bank saat ini, yang mencakup pembelian obligasi setidaknya hingga akhir tahun serta suku bunga rendah untuk merangsang inflasi.

“Saya tidak melihat sebab untuk menyimpang dari indikasi-indikasi yang telah secara konsisten kami berikan,” ujar Draghi di Frankfurt, seperti dikutip dari Reuters (Jumat, 7/4/2017).

“Sebelum membuat perubahan apapun terhadap komponen dari kebijakan kami – suku bunga, pembelian aset, dan instrumen komunikasi – kami masih perlu membangun keyakinan yang cukup bahwa inflasi akan tertuju pada target kami.”

Pertumbuhan harga di zona Eropa telah rebound dalam beberapa bulan terakhir dan berada di posisi 1,5% pada Maret. Sementara itu, ECB menargetkan inflasi sebesar hampir 2%.

Hal ini telah memicu spekulasi pasar bahwa ECB kemungkinan menaikkan suku bunga depositnya, yakni -0,4%, yang berarti terdapat pembebanan untuk bank atas kelebihan deposit mereka.

Hal ini merugikan negara-negara yang memiliki dana tunai besar seperti Jerman dan Belanda, di mana bank sentralnya telah mengisyaratkan kegelisahan mereka.  

Gubenur bank sentral Jerman, Jens Weidmann, menyatakan hak bank tersebut untuk mulai membahas kapan dan bagaimana ECB akan membatasi stimulus.  

Namun, Wakil Gubernur ECB Vitor Constancio dalam pertemuan di Malta menyatakan terlalu cepat untuk mendeklarasikan kemenangan pada upaya-upaya bank untuk mengangkat inflasi.

Menurut Kepala Ekonom ECB Peter Praet, menyatakan bahkan memperkenalkan gagasan tentang kenaikan suku bunga akan membatalkan beberapa stimulus ekonomi yang disebabkan oleh pembelian aset ECB.

“Jika para investor mulai memahami bahwa arah tingkat kebijakan tunduk pada ketidakpastian. Suku bunga jangka panjang akan terdorong lebih tinggi dan pembelian aset akan menjadi kurang efektif,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper