Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal I, Premi BNI Life Tumbuh 45%

PT BNI Life Insurance telah mendapatkan raport biru dalam realisasi perolehan premi pada kuartal pertama tahun ini yaitu tumbuh 45% jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Bisnis.com, JAKARTA— PT BNI Life Insurance telah mendapatkan raport biru dalam realisasi perolehan premi pada kuartal pertama tahun ini yaitu tumbuh 45% jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Wakil Direktur Utama PT BNI Life Insurance Geger N. Maulana mengatakan pada kuartal pertama perusahaan telah mendapatkan premi sebesar Rp1,3 triliun. Dia mengharapkan dapat mencapai pertumbuhan premi yang lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan premi industri yang dipatok oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI).

“Pencapaian di kuartal pertama tersebut hampir 75% dari target proporsional yang ditentukan perusahaan,” katanya kepada Bisnis, Senin (10/4/2017).

Dia mengatakan kontribusi pendapatan premi tersebut didominasi oleh bancassurance yaitu sebesar 50%, employee benefit sebesar 40%, dan sisanya dari bisnis channel Agency dan Syariah.

Pencapaian tersebut, kata Geger, tidak terlepas karena optimalisasi sinergi dengan induk perusahaan Bank Negara Indonesia untuk bisnis individu, nasabah, maupun bisnis group korporasi debitur BNI.

Pada tahun ini, menurutnya perusahaan akan melakukan optimalisasi sinergi bancassurance untuk meningkatkan bisnis perusahaan dan layanan kepada nasabah. Hal tersebut dilakukan dengan meningkatkan jumlah dan kapasitas bancassurance, dengan bekerjasama dengan bank BUMN lain, bank daerah, dan swasta.

 Selain itu, dia menjelaskan alokasi  BNI Life masih didominasi oleh produk unit-linked. Pasalnya, unit-linked  dapat memberikan alternatif pilihan untuk  berinvestasi dalam kondisi tren penurunan suku bunga perbankan di pasar uang. “ Masyarakat ini masih memilih produk asuransi yang ada bagian investasinya  dibandingkan dengan proteksi seperti kesehatan, kematian, kecelakaan, dan perlindungan warisan”.

Dia mengatakan BNI Life telah mengkomposisikan rencana bisnis untuk unit-linked sebesar 55%-65%, sedangkan sisanya produk tradisional. Dana kelola unit-linked BNI Life telah mencapai Rp4,3 triliun di 2016, atau naik 30%, dibandingkan dengan tahun sebelumnya sekitar Rp3,3 triliun. 

 Adapun, dana kelola yang ditargetkan oleh perseroan mencapai Rp18 triliun. Dia mengatakan total dana kelola tersebut dari portofolio produk unit-linked sekitar Rp7 triliun- Rp8 triliun, tradisional senilai Rp4 trliun-Rp 5 triliun, dan sisanya dari modal mandiri Rp5 triliun.

 Selain itu, dia menargetkan dapat melakukan return investasi di atas benchmarking, secara umum untuk investasi saham sebesar 3%-5% di atas indeks IHSG  dan untuk investasi bond sebesar 1%-2%  di atas IBPA.

 Dia mengakui untuk imbal hasil investasi pasar, saat ini  sedang turun, khususnya saham. Meski begitu, pihaknya optimistis posisi BNI Life  secara  keseluruhan hasil investasi masih sesuai target.

 Guna mencapai target tersebut, Geger mengatakan strategi yang harus diterapkan dan tetap dijaga untuk menjaga imbal hasil, dari produk tradisional harus disesuaikan dengan asset liability, sedangkan untuk unit-linked harus disesuaikan dengan risk customer,dan alokasi modal harus sesuai dengan rencana bisnis yang sudah disepakati.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper