Bisnis.com, JAKARTA--- Kontraktor swasta, PT Acset Indonusa Tbk., meningkatkan target kontrak baru menjadi Rp7,5 triliun sepanjang 2016 dibandingkan dengan Rp4,5 triliun target semula karena tingginya perolehan di awal tahun.
Pada kuartal I/2017, emiten berkode saham ACST itu telah membukukan kontrak baru Rp6,9 triliun yang terdiri dari sejumlah proyek seperti proyek pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II elevated senilai Rp13,5 triliun, jalan tol Terbanggi Besar-Kayu Agung dan soil improvement work.
Dalam proyek Jakarta-Cikampek elevated tersebut, porsi pekerjaan Acset Indonusa sebesar 49% sedangkan 51% lainnya dikerjakan oleh BUMN konstruksi dan investasi, PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Proyek jalan tol sepanjang 38,6 kilometer itu terbentang dari Cikunir sampai Karawang Barat di dengan lama pekerjaan konstruksi selama 24 bulan. Proyek itu diklaim sebagai salah satu solusi menghadapi tingkat kemacetan di jalan tol Jakarta-Cikampek I.
Presiden Direktur Acset Indonusa Jeffrey Gunadi Chandrawijaya mengatakan revisi target kontrak baru itu disesuaikan dengan kemampuan perseroan. “Kami juga menyesuaikan kapasitas, dari sisi orang, capex dan sebagainya,” katanya seusai RUPS Tahunan, Senin (10/4).
Dengan peningkatan target kontrak baru itu, Jeffrey mengatakan perusahaan berharap dapat membukukan pendapatan sekitar Rp3,5 triliun pada 2017. Untuk perkiraan laba bersih, Jeffrey mengatakan manajemen masih relatif konservatif.
Pada 2016, Acset Indonusa membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sekitar Rp68,32 miliar atau meningkat 63% dibandingkan dengan Rp41,91 miliar pada 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
.jpg?w=300&h=221)
