Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asuransi Mikro Sebagai Alternatif Pilihan Nelayan

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia atau AAUI terus mendorong asuransi mikro menjadi salah satu alternatif sebagai mitigasi risiko untuk memberikan coverage yang lebih maksimal khususnya asuransi bagi masyarakat nelayan.
Nelayan./Bloomberg-Dhiraj Singh
Nelayan./Bloomberg-Dhiraj Singh

Bisnis.com,JAKARTA — Asosiasi Asuransi Umum Indonesia atau AAUI terus mendorong asuransi mikro menjadi salah satu alternatif sebagai mitigasi risiko untuk memberikan coverage yang lebih maksimal khususnya asuransi bagi masyarakat nelayan.

Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Yasril Y. Rasyid mengatakan minat para nelayan untuk asuransi mikro masih minim, sehingga program asuransi untuk para nelayan juga cenderung belum berjalan secara maksimal.

“Masih belum besar, harus ada promotornya seperti dari komunitas para nelayan, koperasi, ataupun yang lainnya,” kata Yasril kepada Bisnis.com, Minggu (16/4/2017).

Pasalnya, menurut Yasril apabila hanya dilakukan langsung oleh perusahaan asuransi dalam distribusi penjulannya menjadi kurang efektif. Dia mengatakan asuransi mikro yang telah ada saat ini memang tidak khusus diperuntukkan khusus untuk nelayan. Kendati demikian, nelayan dapat membeli dengan premi maksimal Rp50.000.

“Itu sudah dapat melindungi aset seperti rumah serta asuransi kecelakaan dan juga kematian,” ujarnya.

Sebelumnya, kata Yasril, pernah dirancang produk yang khusus untuk nelayan , namun saat ini belum terwujud. Pelaksanaan program asuransi nelayan memang cenderung diserahkan kepada BUMN. Pasalnnya pembiayaan premi masih memanfaatkan subsidi pemerintah. Pihaknya berharap nantinya perusahaan swasta juga ikut ambil bagian dalam program tersebut.

“Lingkup jaminan juga masih terbatas, hanya jaminan personal accident dan jiwa, jadi coverage-nya menyempit padahal diundang-undang diamanatkan untuk kapal dan sarana lainnya juga,” ujarnya.

Lebih lanjut, sebelumnya ditargetkan sebanyak 1 juta nelayan yang mendapatkan asuransi, namun realisasi saat ini baru menjapai 600 ribu nelayan. Dia mengatakan pemerintah memang memiliki keterbatasan anggaran. “ Anggarannya total Rp250 miliar per tahun, tahun depan belum tahu berapa anggarannya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper