Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prediksi Penaikan Lanjutan Suku Bunga Fed Bulan Ini Mengendur

Prediksi untuk penaikan tingkat suku bunga acuan lanjutan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve pada pertemuan kebijakan bulan Juni berkurang, seiring menurunnya ekspektasi inflasi.
the Federal Reserve di Washington D.C./Ilustrasi-en.wikipedia.org
the Federal Reserve di Washington D.C./Ilustrasi-en.wikipedia.org

Bisnis.com, JAKARTA – Prediksi untuk penaikan tingkat suku bunga acuan lanjutan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve pada pertemuan kebijakan bulan Juni 2017 berkurang, seiring menurunnya ekspektasi inflasi.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Bloomberg, prediksi untuk kenaikan suku bunga Fed kembali turun menjadi sekitar 44% dari lebih dari 60% pada awal bulan ini.

Imbal hasil terhadap kontrak berjangka Fed funds futures untuk Juni dan Juli turun di saat para investor memperhitungkan kembali prediksi untuk pengambilan langkah. Sementara itu, obligasi 2-tahun, termasuk yang paling sensitif terhadap ekspektasi kebijakan Fed, bersiap untik reli dua bulan pertamanya dalam setahun.

The Fed menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin ke kisaran 0,75%-1% pada pertemuan kebijakan yang digelar pertengahan Maret. Sejumlah pembuat kebijakan mengisyaratkan kenaikan suku bunga lanjutan dapat dilakukan apabila data ekonomi terlihat mendukung.

Para investor pun mempertanyakan kekuatan ekonomi AS dan rencana The Fed untuk menaikkan suku bunga acuannya sebanyak tiga kali tahun ini, menyusul data ketenagakerjaan pada Maret yang lebih lemah dari perkiraan, serta penurunan bulanan yang mengejutkan pada harga konsumen.

Mereka juga menyuarakan kekecewaan bahwa rencana-rencana pemangkasan pajak dan belanja infrastruktur yang diusulkan Presiden Donald Trump belum terwujud.

“Ada semacam shock di pasar. Orang-orang mulai meragukan apakah The Fed bisa menaikkan suku bunganya musim panas ini,”

“Ada semacam shock di pasar. Orang-orang mulai meragukan apakah The Fed bisa menaikkan suku bunganya musim panas ini,” kata Kazuaki Oh’E, head of fixed income di CIBC World Markets Japan Inc., seperti dikutip dari Bloomberg (Rabu, 19/4/2017).

Tensi geopolitik yang memanas antara AS dengan Korea Utara, beserta sejumlah agenda pemilihan umum di Eropa turut menambah risiko terhadap ekonomi global.

“The Fed kemungkinan akan menaikkan kembali suku bunganya pada tahun 2017, namun kemudian tidak akan lagi. Kekuatan ekonomi AS dibesar-besarkan, khususnya setelah kemenangan Trump. Segala sesuatu mungkin dapat lebih buruk,” ujar Yusuke Ito, bond manager di Asset Management One.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper