Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PDB China 2017 Diprediksi Tumbuh Sesuai Target Pemerintah

Pertumbuhan ekonomi China diprediksi hanya akan melaju 6,5% pada tahun ini. Level tersebut sesuai dengan target yang ditentukan oleh pemerintah China pada Februari lalu
./.Bloomberg
./.Bloomberg

Bisnis.com,JAKARTA—Pertumbuhan ekonomi China diprediksi hanya akan melaju 6,5% pada tahun ini. Level tersebut sesuai dengan target yang ditentukan oleh pemerintah China pada Februari lalu.

Proyeksi itu didapat dari survei yang dilakukan oleh Reuters kepada 75 ekonom di seluruh dunia. Mayoritas para ekonom menyebutkan pengetatan pasar properti dan pertumbuhan kredit yang dilakukan oleh pemerintah China menjadi penyebab utamanya.

Adapun pada tahun depan produk domestik bruto (PDB) negara tersebut akan tumbuh melambat menjadi 6,2%.

Khusus untuk proyeksi tahun ini, prediksi para ekonom tersebut sedikit lebih pesimis dibandingkan yang dilaporkan oleh Dana Moneter Internasional (IMF) awal pekan ini. Seperti diketahui, IMF memproyeksikan PDB China tahun ini akan melaju 6,6%. Sementara pada tahun depan mencapai 6,2%.

Apabila PDB China tahun ini sesuai dengan prediksi tersebut, maka akan menjadi level terburuk selama 26 tahun terakhir.

Sebelumnya, PDB China dilaporkan berhasil tumbuh 6,9% pada kuartal I/2017. Tingginya belanja infrastruktur dan kuatnya pasar properti, menjadi alasan utama naiknya produk domestik bruto (PDB) Negeri Panda.

Biro Statistik Nasional (NBS) China menyebutkan, pertumbuhan ekonmi kuartal I/2017 tersebut menjadi yang tertinggi sejak kuartal III/2015. Adapun, capaian pada periode tersebut lebih tinggi dari PDB 2016 yang tumbuh 6,7%.

Di sisi lain, capaian pada Januari-Maret 2017 tersebut berada di atas ekspektasi ekonomi yang disurvei oleh Reuters, yakni 6,8%. Selain karena tinginya belanja infrastruktur dan kuatnya properti, PDB kuartal I/2017 juga didukung oleh meningkatnya aktivitas investai, penjualan ritel, dan naiknya produksi manufaktur serta ekspor nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper