Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA PERBANKAN: Jaga Keuntungan, Bank Harus Kian Efisien

Tren laba bersih perbankan naik dua digit pada dua bulan pertama tahun ini, tetapi bank pun diprediksi menghadapi tantangan penurunan margin bunga bersih net interest margin. Efisiensi dan meningkatkan kualitas aset menjadi salah satu cara untuk menjaga cuan.
Nasabah bertransaksi melalui mesin anjungan tunai mandiri./JIBI-Dwi Prasetya
Nasabah bertransaksi melalui mesin anjungan tunai mandiri./JIBI-Dwi Prasetya

JAKARTA – Tren laba bersih perbankan naik dua digit pada dua bulan pertama tahun ini, tetapi bank pun diprediksi menghadapi tantangan penurunan margin bunga bersih net interest margin. Efisiensi dan meningkatkan kualitas aset menjadi salah satu cara untuk menjaga cuan.

Dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sampai Februari 2017, laba bersih perbankan secara keseluruhan naik sebesar 12,23% menjadi Rp20,14 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.

Meskipun begitu, rasio net interest margin (NIM) perbankan mengalami penurunan menjadi 5,28% dibandingkan dengan Februari 2016 yang sebesar 5,47%.

Di sisi lain, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) perbankan justru terus menyusut, sampai bulan kedua tahun ini berada pada level 81,69 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya 84,22%.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. Jahja Setiaatmadja menjelaskan, penurunan NIM yang terjadi pada awal tahun ini terjadi seiring dengan lanjutan penurunan bunga kredit.

“Situasinya, bunga deposito tetap, sedangkan penurunan bunga kredit mulai terasa,” jelasnya kepada Bisnis pada Rabu (19/4).

Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk Parwati Surjaudaja pun menyebutkan, dengan kondisi potensi penurunan NIM seiring dengan penurunan suku bunga sepanjang tahun lalu, bank pun harus melakukan efisiensi untuk bisa menjaga keuntungannya.

“Selain itu, produktivitas juga perlu terus dioptimalkan ke depannya,” ujarnya.

Selaras dengan Parwati, Direktur Keuangan PT Bank Danamon Tbk. Vera Eve Lim mengatakan, selain efisiensi, perseroan akan meningkatkan produktivitas demi menjaga pertumbuhan laba bersih di tengah NIM yang berpeluang terus menurun. “Selain itu, perbaikan kualitas aktiva juga akan membantu,” katanya.

Di sisi lain, Wakil Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Sunarso menyebutkan, perseroan sudah melihat pertumbuhan laba bersih yang sudah cenderung stagnan dalam beberapa tahun terakhir.

Untuk itu, perseroan menyiapkan rencana transformasi baru untuk lima tahun ke depan yang arahnya lebih menyesuaikan dengan perilaku dan kebutuhan masyarakat saat ini.

“Untuk itu, dalam transformasi bisnis itu, kami akan memperkuat peran anak usaha dan mempercepat proses bisnis sesuai dengan perkembangan teknologi,” sebutnya.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. sebelumnya mendorong efisiensi operasional untuk menjaga pertumbuhan laba bersih hingga akhir tahun ini.

Sekretaris Perusahaan BNI Ryan Kiryanto menuturkan, perseroan membidik pertumbuhan laba sekitar 12% sampai 15% pada tahun ini. Strateginya dengan mendongkrak pendapatan bunga dan komisi. “Selain itu, juga dilakukan upaya efisiensi yang semakin baik,” ujarnya.

Bank dengan kode emiten BBNI itu pun menargetkan rasio BOPO perseroan pada akhir tahun ini bisa di bawah 70%. Pada kuartal I/2017, rasio BOPO perseroan sempat mengalami kenaikan menjadi 70,5% dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu yang sebesar 68,5%.

Di sisi lain, perbankan di Indonesia juga masih dihadapkan pada perlambatan permintaan kredit, sampai bulan kedua tahun ini, pertumbuhan kredit bank naik 8,57% menjadi Rp4.308 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu. Namun, secara year to date, kredit perbankan masih susut 1,58%.

Dengan perlambatan kredit itu, kualitas kredit yang dilihat dari rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) juga melanjutkan kenaikan menjadi 3,16% pada bulan kedua tahun ini. Level itu lebih tinggi ketimbang Januari 2017 yang berada pada kisaran 3,09%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper