Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Privatisasi BUMN Dianggap Tabu, Begini Langkah Antisipasinya

Kementerian BUMN menyatakan privatisasi perusahaan milik negara menjadi sesuatu yang dianggap tabu sekarang.
Kementerian BUMN
Kementerian BUMN

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian BUMN menyatakan privatisasi perusahaan milik negara menjadi sesuatu yang dianggap tabu sekarang.

Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro mengatakan kondisi tersebut membuat pemerintah lebih memilih IPO anak usaha.

"Privatisasi menjadi yang tabu sekarang. Jadi kita IPO anak usaha," katanya dalam Seminar Kinerja dan Strategi BUMN Dalam Era Business Disruption di Kampus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Rabu (3/5/2017).

Informasi tersebut disampaikan oleh Aloysius ketika menceritakan peningkatan nilai kapitalisasi pasar 20 emiten BUMN pada 2016 dibandingkan dengan nilai pada 2015. Privatisasi BUMN sudah tidak lagi dilakukan dalam 3 tahun terakhir. Dari 118 BUMN, hanya ada 20 BUMN yang sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

Pada 2017, ujar Aloysius, pemerintah menargetkan IPO 9 anak usaha BUMN dari berbagai sektor. Anak usaha itu dimiliki oleh BUMN konstruksi, infrastruktur, transportasi dan sebagainya.

Dalam seminar itu, Direktur Pemberitaan Bisnis Indonesia Arief Budisusilo bertindak sebagai moderator dan Managing Editor Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Toto Pranoto sebagai pembicara lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper