Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA ASURANSI JIWA: Premi BCA Life Tumbuh 77%

Pendapatan premi PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) pada kuartal pertama tahun ini mencapai Rp95,3 miliar atau tumbuh 77% jika dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun lalu.

Bisnis.com,JAKARTA — Pendapatan premi PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) pada kuartal pertama tahun ini mencapai Rp95,3 miliar atau tumbuh 77% jika dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama BCA Life Christine Setyabudhi mengungkapkan pertumbuhan premi pada tahun ini ditopang oleh upaya perluasan produk dan mitra untuk memasarkan produk asuransi jiwa. Menurutnya, perusahaan masih akan mengandalkan produk asuransi jiwa tradisional untuk mencapai target pertumbuhan premi.

Berdasarkan laporan keuangan unaudited kuartal I/2017 BCA Life, tidak hanya perolehan premi yang tumbuh signifikan, tetapi total aset perusahaan juga mengalami kenaikan sebesar 41,73%  yaitu dari Rp295,07 miliar menjadi Rp418,22 miliar.

“Sejalan dengan pertumbuhan bisnis, kami targetkan aset BCA Life bisa mencapai Rp700 miliar atau tumbuh signifikan jika dibandingkan jumlah aset pada tahun lalu,” kata Christine, Senin (8/5/2017).

Peningkatan juga dicatatkan dari sisi hasil investasi, per Maret 2017 hasil investasi perseroan mencapai Rp3,75 miliar atau naik 7,44% jika dibandingkan hasil investasi pada periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp3,49 miliar.

Pertumbuhan hasil investasi didorong oleh diversifikasi atau pengembangan portofolio investasi perusahaan. Pada kuartal I/2016, jumlah investasi BCA Life tercatat sebesar Rp209,04 miliar. Sejumlah dana investasi tersebut hanya ditempatkan pada dua instrumen investasi yaitu instrumen deposito dan surat berharga negara (SBN).

Akan tetapi, pada tahun ini perseroan mengembangkan portofolio investasi dengan menyasar instrumen surat utang korporasi dan sukuk korporasi, serta reksa dana. Pada kuartal I/2017 jumlah investasi perusahaan naik menjadi Rp295,84 miliar. Dari jumlah tersebut, penempatan investasi terbesar berada pada surat utang korporasi dan sukuk korporasi yang mencapai Rp119,33 miliar. Kemudian, investasi pada instrumen deposito Rp113,55 miliar, SBN Rp52,94 miliar, dan reksa dana Rp10,01 miliar.

Sementara itu, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan total pendapatan industri asuransi jiwa per Maret 2017 mencapai Rp40,92 triliun atau tumbuh 21,2% jika dibandingkan jumlah pendapatan pada periode yang sama tahun lalu yaitu Rp33,76 triliun.

Berdasarkan data tersebut, pertumbuhan pendapatan industri ditopang oleh pendapatan premi yang meningkat signifikan. Sampai dengan Maret 2017, pendapatan premi asuransi jiwa mencapai Rp33,14 triliun atau naik 27,6% jika dibandingkan capaian pada Maret 2016 yang mencapai Rp25,97 triliun.

Kendati, pendapatan premi mencatatkan pertumbuhan, tetapi hasil investasi industri asuransi jiwa pada kuartal pertama tahun ini justru mencatatkan penurunan. Hasil investasi asuransi jiwa per Maret 2017 mencapai Rp6,54 triliun atau turun sekitar 5,35% jika dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun lalu yaitu Rp6,91 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Anggi Oktarinda
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper