Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LAPORAN DARI BEIJING: Presiden Jokowi Bertemu Xi Jinping, Dana Proyek Kereta Cepat Turun?

Selain menghadiri Belt and Road Forum for International Cooperation (BRF-IC) 2017 hari ini, Minggu (14/5/217), Presiden Joko Widodo juga memilki agenda krusial lain yaitu bertemu secara bilateral dengan Presiden China, Xi Jinping.
Presiden Joko Widodo (tengah) berbincang dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping (kiri) bersama Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe (kanan) dalam pembukaan Asian-African Summit yang merupakan puncak rangkaian peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (22/4)./Antara-Rosa Panggabean
Presiden Joko Widodo (tengah) berbincang dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping (kiri) bersama Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe (kanan) dalam pembukaan Asian-African Summit yang merupakan puncak rangkaian peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (22/4)./Antara-Rosa Panggabean

Bisnis.com, BEIJING — Selain menghadiri Belt and Road Forum for International Cooperation (BRF-IC) 2017 hari ini, Minggu (14/5/217), Presiden Joko Widodo juga memilki agenda krusial lain yaitu bertemu secara bilateral dengan Presiden China, Xi Jinping.

Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi mengemukakan, dalam pertemuan yang rencananya dilakukan di Great Hall of People itu, Indonesia dan China dijadwalkan menandatangani tiga dokumen kesepakatan.

Pertama, kata Retno, adalah Plan of Action 2017—2022. Dokumen tersebut merupakan dokumen seluruh kesepakatan dan kerja sama baik politik, ekonomi maupun lainnya yang dilakukan oleh Indonesia dan China.

Kedua, dokumen penyelesaian pembiayaan (financial close) hibah kerja sama ekonomi dan teknis senilai 100 juta yuan setara Rp190 miliar untuk membiayai seluruh studi kelayakan atau feasibility study terkait proyek-proyek infrastruktur.

Ketiga, mengenai kereta cepat Jakarta-Bandung. "Ada penandatanganan financial agreement kereta cepat Jakarta-Bandung. Saya tahu angkanya tapi kita tunggu saja sampai diteken," ujar Retno.

Sebelumnya, dalam pertemuan bilateral dengan Menlu China Wang Yi, Menlu Retno telah membahas sejumlah persoalan. Retno mengatakan Indonesia berharap China bisa membangun stabilitas di Semenanjung Korea

"Terakhir, membahas framework dari code of conduct LCS. China setuhu draf dapat diselesaikan pada Agustus 2017. Karena ASEAN telah memberikan mandat ke Menlu dan pejabat seniornya untuk menyelesaikan pembahasan itu."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arys Aditya
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper