Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peningkatan Literasi Keuangan Kurangi Kemiskinan

Peningkatan literasi keuangan diiringi dengan komitmen perlindungan konsumen berpotensi mengurangi kemiskinan di desa-desa.
Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani (kedua kanan) didampingi Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad (kanan), Anggota Kusumaningtuti S Soetiono (kedua kiri) dan Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan meluncurkan Strategi Perlindungan Konsumen Keuangan (SPKK) OJK 2013-2027 sekaligus membuka perdagangan bursa di Jakarta, Kamis (18/5)./Antara-Akbar Nugroho Gumay
Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani (kedua kanan) didampingi Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad (kanan), Anggota Kusumaningtuti S Soetiono (kedua kiri) dan Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan meluncurkan Strategi Perlindungan Konsumen Keuangan (SPKK) OJK 2013-2027 sekaligus membuka perdagangan bursa di Jakarta, Kamis (18/5)./Antara-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA—Peningkatan literasi keuangan diiringi dengan komitmen perlindungan konsumen berpotensi mengurangi kemiskinan di desa-desa.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Puan Maharani mengungkapkan perjalanan untuk literasi akan panjang. Puan menilai masih sangat banyak masyarakat dari desa yang enggan masuk ke perbankan karena jarangnya bank desa yang terpencil.

"Untuk meningkatkan inklusi keuangan, dibutuhkan komitmen. Literasi bisa dimulai dari anak-anak sekolah dan ibu-ibu rumah tangga," ungkapnya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Kamis (18/5/2017).

Puan mengungkapkan pemerintah bertekada mengurangi kemiskinan dan mengurangi ketimpangan. Harapannya, semua akses masyarkat bisa mengakses semua sektor jasa keuangan.

Peran OJK meningkatkan literasi jasa keuangan, katanya, bisa meningkatkan taraf hidup orang banyak, selain itu masyarkat juga bisa terhindar dari kerugian. Mengerti akan manfaat produk keuangan, sambungnya, membuat masyarakat merasa dilindungi.

Puan mengungkapkan peningkatan akses kecerdasan keuangan bisa dimulai melalui gerakan edukasi kepada masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah, penduduk lanjut usia, kaum ibu, anak-anak usia sekolah dengan orangtua golongan ekonomi rendah termasuk disabilitas atau berkebutuhan khusus.

Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan OJK pada 2016 mencatat Indeks Literasi sebesar 29,7% dan Indeks Inklusi: 67,8%. Angka itu meningkat dibandingkan hasil Survei Nasional Literasi Keuangan OJK pada 2013, yaitu Indeks Literasi 21,8% dan Indeks Inklusi 59,7%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Maftuh Ihsan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper