Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INVESTMENT GRADE S&P: Peluang Indonesia Perluas Basis Investor

Keputusan S&P dalam menaikkan peringkat Indonesia menjadi investment grade disebut terlambat. Meskipun begitu, dengan kenaikan peringkat itu, Indonesia bisa membuka peluang baru menjajal investor asing di negara-negara yang sejauh ini belum bisa disentuh karena masalah status investment grade.
Ilustrasi koneksi global/Istimewa
Ilustrasi koneksi global/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Keputusan S&P dalam menaikkan peringkat Indonesia menjadi investment grade disebut terlambat. Meskipun begitu, dengan kenaikan peringkat itu, Indonesia bisa membuka peluang baru menjajal investor asing di negara-negara yang sejauh ini belum bisa disentuh karena masalah status peringkat investasi tersebut.

Ekonom OCBC Wellian Wiranto mengatakan, dampak kenaikan peringkat kepada pasar benar-benar direspons langsung secara positif. Bisa dilihat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat, begitu juga indeks harga saham gabungan (IHSG) yang menutup pekan ini dengan hijau.

“Walaupun, kenaikan peringkat S&P ini sudah diharapkan bisa dilakuakn beberapa waktu lalu, tetapi tampaknya yang dipermasalahkan bukan waktunya. Namun, realisasi benar-benar terjadinya kenaikan peringkat dan hal itu benar-benar menjadi sentimen positif yang disambut dengan baik,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Sabtu (20/5).

Dengan peringkat investment grade yang sudah didapatkan dari tiga lembaga pemeringkat, S&P, Fitch, dan Moody’s, hal itu membuat potensi Indonesia untuk membuka akses investor bisa lebih luas. Termasuk, beberapa dana dari beberapa negara yang baru bisa masuk ketika sudah ada status investment grade.

Wellian menilai hal ini akan membantu usaha pemerintah dalam meningkatkan daya tarik aset Indonesia kepada kelompok investor yang belum tersentuh sampai saat ini, termasuk investor ritel di pasar-pasar besar.

“Untuk inisiatif baru-baru ini, seperti menjual obligasi berdenominasi dolar pertama kepada investor ritel AS dengan mendaftar di Securities and Exchange Commision (SEC). Dengan adanya kenaikan peringkat, rasa-rasanya akan meningkatkan daya tarik tersebut,” ujarnya.

Adapun, kisah kenaikan peringkat Indonesia tidak hanya berakhir setelah S&P memutuskan untuk memberikan label kepada Indonesia sebagai investment grade saja.

Wellian berpendapat, dengan sudah mendapatkan peringkat investment grade dari tiga lembaga pemeringkat, termasuk sebelumnya Fitch dan Moody’s yang sudah melakukannya lebih dari lima tahun lalu. Hal ini akan cukup positif dan membuka peluang untuk Indonesia diganjar peringkat investment grade yang lebih tinggi lagi.

“Terutama, jika Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani bersama timnya berhasil mempertahankan anggaran pada beberapa bulan mendatang,” ujarnya.

Dia pun menuturkan, di tengah ada pihak yang khawatir dengan keputusan S&P menaikkan peringkat Indonesia menjadi investment grade berpotensi menghilangkan dorongan pemerintah untuk melakukan reformasi lebih lanjut.

“Saya menilai kekhawatiran tu terlalu berlebihan, dan beberapa pihak pun sadar kalau kenaikan peringkat ini telah berhasil dan menjadi tonggak sejarah dari perjalanan yang cukup jauh. Setelah melalui keputusan sulit seperti memotong subsidi BBM,” tuturnya.

Terkait keputusan S&P akhirnya menaikkan peringkat Indonesia menjadi Investment Grade, Wellian menyebutkan keputusan lembaga pemeringkat itu tampaknya mencerminkan penilaian terkait risiko fiskal Indonesia sudah berkurang.

Strategi penganggaran pemerintah yang lebih realistis telah menurunkan risiko potensi defisit anggaran melebar secara signifikan ketika pendapatan pemerintah mengecewakan.

“Melihat alasan itu, ada kesan S&P menyukai kementrian keuangan Indonesia yang sekarang,” ujarnya.

Beberapa tahun ke belakang, S&P terus menahan diri untuk memberikan peringkat investment grade kepada Indonesia karena berbagai alasa seperti, risiko rasio kredit bermasalah pada industri perbankan sampai terkait tingkat produk domestik bruto (PDB) per kapita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Surya Rianto
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper