Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk. mengaku akan mendorong pertumbuhan kredit segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pada tahun ini agar bisa memenuhi ketentuan Bank Indonesia.
Pada tahun ini, perbankan Tanah Air diwajibkan memenuhi ketentuan porsi kredit segmen UMKM sebesar 15% dari total kredit.
Direktur Bank Central Asia Henry Koenaifi mengatakan, sampai saat ini memang porsi kredit UMKM perseroan belum memenuhi ketentuan tersebut yakni baru sekitar 12%.
“Kami akan berusaha untuk memenuhi ketentuan porsi kredit UMKM 15%. Kami kerahkan cabang-cabang untuk memberi upaya tambahan dalam menyalurkan kredit kepada segmen UMKM tersebut,” ujarnya kepada Bisnis.com, Sabtu (20/5).
Sampai kuartal I/2017, bank dengan kode emiten BBCA itu masih mencatatkan penurunan kredit segmen komersial dan usaha kecil menengah (UKM) sebesar 4,7% menjadi Rp144,67 triliun dibandingkan dengan akhir tahun lalu.
Lalu, dari segmen korporasi, perseroan juga mencatatkan penurunan kredit sebesar 1,5% menjadi Rp152,56 triliun dibandingkan dengan akhir tahun lalu.
Hanya segmen konsumer perseroan yang sudah mencatatkan pertumbuhan kredit secara year to date setelah menanjak sebesar 1,9% menjadi Rp111,67 triliun.
Secara keseluruhan, pada tiga bulan pertama tahun ini, perseroan mencatatkan penurunan kredit sebesar 1,8% menjadi Rp408,91 triliun dibandingkan dengan akhir tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
