Bisnis.com, JAKARTA - Salah satu perusahaan pembiayaan yang berhasil menstabilkan kenaikan rasio non performing financing adalah PT Clipan Finance Indonesia.
Direktur PT Clipan Finance Indonesia Engelbert Rorong mengatakan sampai akhir kuartal pertama 2017 rasio NPF perusahaan mencapai 1,92%.
“Dibandingkan 2016 yang mencapai 1,98%, awal 2017 turun menjadi 1,97%, hingga akhir kuartal pertama berhasil turun kembali sebesar 1,92%,” kata Engelbert, Senin (22/5/2017).
Dia mengatakan tingginya rasio NPF sepanjang 2016 tersebut lantaran komoditas alat berat yang lesu dan kondisi perekonomian yang tidak menentu. Pihaknya berharap dapat semaksimal mungkin untuk menekan NPF seperti meningkatkan penagihan dan juga selektif dalam memberikan persetujuan atas aset-aset yang akan dibiayai.
Selain itu, kata Engelbert perusahaan juga akan mendongkrak pembiayaan dengan menyiapkan strategi diversifikasi portofolio pembiayaan mobil baru tahun ini. Sebelumnya, Clipan hanya fokus pada pembiayaan kendaraan mobil bekas, alat berat, dan anjang piutang.
“Melihat kondisi beberapa tahun lalu, komoditas alat berat kan turun, maka strategi baru cukup signifikan untuk pembiayaan mobil baru karena marketnya cukup besar,” katanya.
Pihkanya meyakini dengan penambahan portofolio tersebut dapat menumbuhkan pembiayaan perusahaan.Kendati demikian, pihaknya mengatakan kontribusi portofolio pembiayaan masih akan didominasi oleh pembiayaan mobil bekas sebesar 50%.
Sedangkan untuk pembiyaan total pada kuartal pertama, Clipan telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp1,7 triliun, atau meningkat sebesar 69% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel