Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR PASAR 24 MEI: Kredit Sindikasi Melejit, NPL 4 Sektor Ini Belum Pulih

Sejumlah berita menjadi topik media massa pada hari ini, Rabu (24/5/2017), di antaranya mengenai naiknya kredit sindikasi serta laba bank yang tembus Rp32,88 triliun.
Karyawan memantau perkembangan indeks harga saham gabungan (IHSG), di galeri Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (4/5)./JIBI-Endang Muchtar
Karyawan memantau perkembangan indeks harga saham gabungan (IHSG), di galeri Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (4/5)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah berita menjadi topik media massa pada hari ini, Rabu (24/5/2017), di antaranya mengenai naiknya kredit sindikasi serta laba bank yang tembus Rp32,88 triliun.

Berikut ringkasan berita utama hari ini:

Kredit Sindikasi Melejit. Permintaan kredit segmen korporasi di bank besar terus menanjak. Sejalan dengan itu, pinjaman sindikasi berupa kredit investasi atau modal kerja melonjak signifikan dalam 14 tahun terakhir. (Bisnis Indonesia)

Kendali Pajak Berada di Tangan Lembaga Baru. Pemerintah benar-benar akan merombak institusi pajak. Lewat revisi Undang-Undang (UU) Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) yang diserahkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terpampang jelas rencana itu. (Kontan)

Investment Grade Tarik FDI. Peringkat layak investasi (investment grade) yang diperoleh Indonesia dari Standard and Poor’s (S&P) akan menciptakan iklim investasiyang lebih kondusif di dalam negeri dan menarik lebih banyak investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI). Hingga tahun depan diperkirakan ada tambahan FDI hingga Rp130 triliun. (Investor Daily)

Laba Bank Tembus Rp32,88 Triliun Kuartal I. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, kuartal pertama tahun ini, kinerja industri perbankan mengalami kemajuan. Hal itu terlihat pada laba perbankan yang pertumbuhannya menjadi 13,4% secara tahunan (year-on-year/yoy), hingga menembus Rp32,88 triliun. (Investor Daily)

Kredit Bermasalah, Empat Sektor Belum Pulih. Empat sektor besar masih menjadi penyumbang utama peningkatan kredit bermasalah (non performing loan/NPL) industri perbankan nasional. (Bisnis Indonesia)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper