Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Reliance Sekuritas Perkirakan IHSG Capai 5.800-6.100

Perusahaan sekuritas, PT Reliance Sekuritas Indonesia, memperkirakan target Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat mencapai 5.800-6.100 pada 2017.
Pengunjung berdiri di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan harga saham, di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta./REUTERS-Iqro Rinaldi
Pengunjung berdiri di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan harga saham, di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta./REUTERS-Iqro Rinaldi

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan sekuritas, PT Reliance Sekuritas Indonesia, memperkirakan target Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat mencapai 5.800-6.100 pada 2017.

Dalam penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia pada Jumat (26/5/2017), IHSG ditutup menguat 0,23% di level 5.716.

Robertus Yanuar Hardy, Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia, menyatakan target itu menggunakan tingkat pertumbuhan laba per saham (EPS) IHSG sebesar 34% pada kuartal I/2017 dan menggunakan metode relative P/E ratio.

“Kami memiliki target IHSG tahun ini pada 5.800-6.100 yang mengimplikasikan 19-20x rasio forward P/E 2017,” tulis Robertus dalam publikasi bertajuk Indonesia Outlook 2017-2018: Equity Market seperti dikutip pada Sabtu (27/5/2017).

Menurutnya, apabila hanya melihat dari P/E ratio (perbandingan harga saham terhadap laba per saham), maka valuasi IHSG memang terlihat sebagai salah satu yang termahal di antara indeks lainnya.

“Namun tingkat pertumbuhan ekonomi [Indonesia] yang tergolong tinggi diatas 5% menjadikan Indeks Saham Indonesia sebagai salah satu yang termurah apabila dilihat dari PEG ratio,” tulis Robertus.

Baca Juga

Robertus menyatakan pihaknya masih optimis terhadap potensi pertumbuhan investasi pasar modal domestik pada 2017-2018 terutama apabila melihat beberapa faktor antara lain stabilitas suku bunga dan mata uang, aliran modal masuk, kenaikan peringkat Standard and Poor’s, berbagai program pemerintah dan kelanjutan pertumbuhan perusahaan rintisan.

Dalam hal stabilitas suku buga dan mata uang, BI 7 Days Reverse Repo Rate diperkirakan bakal bertahan pada level 4,75% dengan pergerakan nilai tukar rupiah yang mulai stabil dalam rentang Rp13.200-Rp13.400 per dolar AS.

“Aliran modal masuk yang masih positif dengan aksi beli investor asing yang mencapai hampir Rp30 triliun pada pasar saham dan hampir Rp80 triliun pada pasar obligasi secara YTD (year to date),” tulis Robertus.

Sementara itu, peningkatan peringkat yang diberikan oleh S&P menjadi investment grade untuk Indonesia, diperkirakan akan mengundang lebih banyak investor asing karena ukuran expected risk yang berkurang.

“[Selain itu] program Dana Desa, BUM-Des, Kredit Usaha Rakyat, Sejuta Rumah, dan 35,000 MW pembangkit listrik, yang dapat menjadi katalis positif bagi sektor terkait (keuangan, konstruksi, pertambangan dan energi), serta diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah sehingga akan turut meningkatkan konsumsi domestik,” tulis Robertus.

Terakhir, catat Robertus, kelanjutan pertumbuhan start-up digital, dimana keberadaan perusahaan seperti Gojek, Uber, Grab, dan sebagainya telah meningkatkan pertumbuhan penjualan motor dan mobil, serta pemerataan pendapatan masyarakat kelas menengah ke bawah sebagai target sumber daya manusia sekaligus konsumennya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper