Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Asal Jepang Ini Terbitkan Sertifikat Deposito Rp1,5 Triliun

Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Indonesia menerbitkan sertifikat deposito atau negotible certificate of deposit senilai Rp1,5 triliun. Penerbitan pendanaan non konvensional itu dilakukan untuk memperkuat struktur pendanaan dalam rangka ekspansi kredit.
obligasi
obligasi

Bisnis.com, JAKARTA—Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Indonesia menerbitkan sertifikat deposito atau negotible certificate of deposit senilai Rp1,5 triliun. Penerbitan pendanaan non konvensional itu dilakukan untuk memperkuat struktur pendanaan dalam rangka ekspansi kredit.

Deputy General Manager and EVP Head of Global Corporate Banking and Financial Institution Bank of Tokyo Mitsubishi Indonesia UFJ (BTMU) Indonesia Pancaran Affendi mengatakan, secara umum, penerbitan negotible certificate of deposit (NCD) senilai Rp1,5 triliun itu dilakukan terkait dengan tren permintaan fasilitas kredit infrastruktur dan rupiah.

“Tren kredit infrastruktur dan rupiah mengalami kenaikan dan pinjaman tenor lebih panjang juga mengalami kenaikan. Jadi gabungan semua faktor yang membuat kebutuhan untuk melakukan pendanaan non-konvensional tersebut,” ujarnya kepada Bisnis pada Senin (29/5).

Kantor cabang bank asing asal Jepang itu menerbitkan NCD pada 23 Mei 2017 yang terdiri dari empat seri.

Seri pertama senilai Rp685 miliar dengan tingkat bunga 7,1% dan tenor sembilan bulan. Seri kedua senilai Rp415 miliar dengan tingkat bunga 7,2% dan tenor 370 hari.

Seri ketiga senilai Rp300 miliar dengan tingkat bunga 3,5% dan tenor 18 bulan, dan seri keempat senilai Rp100 miliar dengan tingkat bunga 7,5% dan tenor 24 bulan.

Adapun, kinerja BTMU sampai kuartal I/2017, dari segi pertumbuhan kredit mencatatkan kenaikan sebesar 1,11% menjadi Rp92,4 triliun dibandingkan dengan akhir tahun lalu.

Dari segi dana pihak ketiga (DPK), secara total mencatatkan pertumbuhan sebesar 18,73% menjadi Rp43,07 triliun dibandingkan dengan akhir tahun lalu.

Secara rinci, produk deposito yang menyokong pertumbuhan DPK setelah naik sebesar 53,65% menjadi Rp17,83 triliun, sedangkan produk giro naik sebesar 2,3% menjadi Rp25,23 triliun.

Pada awal tahun ini, KCBA asal Jepang itu menyalurkan kredit sindikasi kepada PT Wijaya Karya Tbk. senilai Rp5 triliun dengan enam bank lainnya dan juga lembaga pembiayaan PT Sarana Multi Infrastruktur.

Kredit sindikasi itu disalurkan kepada proyek jalan tol Pasir Koja - Soreang, Jawa Barat, dan jalan tol Balikpapan - Samarinda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper