Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asumsi Pertumbuhan Ekonomi Dikerek, BKPM Ogah Nambah Target Investasi 2017

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menegaskan pihaknya tidak akan merevisi target pertumbuhan investasi tahun ini seiring dengan revisi naik dari pertumbuhan ekonomi menjadi 5,3% dalam Rancangan APBN Perubahan (RAPBNP).
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi (dari kiri), Kepala BKPM Thomas Lembong, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung menghadiri pertemuan dengan sejumlah pengusaha setempat dalam kunjungannya di Sydney, Australia, Sabtu (25/2/2017)./REUTERS-Jason Reed
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi (dari kiri), Kepala BKPM Thomas Lembong, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung menghadiri pertemuan dengan sejumlah pengusaha setempat dalam kunjungannya di Sydney, Australia, Sabtu (25/2/2017)./REUTERS-Jason Reed

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menegaskan pihaknya tidak akan merevisi target pertumbuhan investasi tahun ini seiring dengan revisi naik dari pertumbuhan ekonomi menjadi 5,3% dalam Rancangan APBN Perubahan (RAPBNP).

Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong mengatakan pihaknya selama ini belum memiliki rencana merevisi target. "Karena target yang sudah ada pun sudah setengah mati," ungkapnya, Rabu (31/5).

Kendati tidak berubah, pihaknya berharap adanya perbaikan rating Indonesia dari Standard & Poor's (S&P) menjadi investment grade dapat mempermudah tugas BKPM untuk meraih target investasi yang amat sangat luar biasa itu pada tahun ini.

Rating investment grade ini, lanjutnya, juga memberikan angin positif bagi Indonesia untuk menggolkan komitmen investasi. "Misalnya ada calon investor yang punya minat atau niat, tapi masih ragu-ragu, semoga ini membantu mendorong mereka untuk masuk," ujarnya.

Tahun ini, BKPM menargetkan realisasi investasi mencapai Rp678 triliun. Sementara itu, tahun depan diproyeksikan tumbuh 17% yakni sekitar Rp795 triliun.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah optimistis revisi pertumbuhan ekonomi pada 5,3% dalam RAPBNP 2017 dapat tercapai seiring membaiknya Neraca Pembayaran Indonesia (NPI). Angka pertumbuhan ekonomi dalam RAPBNP ini lebih tinggi dari APBN 2017 sebesar 5,1%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper