Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penempatan di BI Turun, UOB Indonesia Optimalkan Penyaluran Kredit

Wakil Presiden Direktur PT Bank UOB Indonesia Iwan Satawidinata menyatakan pihaknya akan lebih mengoptimalkan penyaluran dana ke kredit daripada mengendapkannya likuiditas di Bank Sentral.
Presiden Direktur PT Bank UOB Indonesia (UOB Indonesia) Kevin Lam (kedua kiri) berbincang dengan Kepala Galeri Nasional Tubagus Andre (dari kiri), Corporate Communications Head UOB Indonesia Maya Rizano, dan Ketua Dewan Juri Kompetisi UOB Painting of the Year Indonesia Agung Hujatnikajennong, di Jakarta, Selasa (30/5)./JIBI-Endang Muchtar
Presiden Direktur PT Bank UOB Indonesia (UOB Indonesia) Kevin Lam (kedua kiri) berbincang dengan Kepala Galeri Nasional Tubagus Andre (dari kiri), Corporate Communications Head UOB Indonesia Maya Rizano, dan Ketua Dewan Juri Kompetisi UOB Painting of the Year Indonesia Agung Hujatnikajennong, di Jakarta, Selasa (30/5)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Direktur PT Bank UOB Indonesia Iwan Satawidinata menyatakan pihaknya akan lebih mengoptimalkan penyaluran dana ke kredit daripada mengendapkannya likuiditas di Bank Sentral.

"Kami tidak mau ambil dana lalu ditaruh di Bank Indonesia, kalau bisa kami ambil dana dan salurkan kredit sesuai tujuan bisnis sebab yang namanya bank adalah agen penyalur kredit," katanya kepada Bisnis, Rabu (7/6/2017). 

Iwan melanjutkan, bila dibandingkan, penempatan dana pada surat berharga masih lebih besar karena lebih menarik dari segi bisnis. 

Dalam laporan publikasi triwulanan di Bank Indonesia, penempatan dana UOB Indonesia pada Bank Indonesia per Maret 2017 sebesar Rp7,26 triliun, turun dari posisi Desember 2016 sebesar Rp7,37 triliun. 

Adapun, penempatan pada surat berharga justru meningkat menjadi Rp12,09 triliun dari posisi Rp11,78 triliun. 

Sementara itu, penyaluran kredit UOB Indonesia naik tipis atau sebesar 1,27% menjadi Rp66,26 dari posisi Rp65,78 triliun pada Desember 2016. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper