Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target Kredit BRI Naik 2%

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. akan merevisi rencana bisnis dengan menaikkan target pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga pada tahun ini.
Nasabah melakukan transaksi perbankan melalui anjungan tunai manditi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) di Jakarta./JIBI-Dedi Gunawan
Nasabah melakukan transaksi perbankan melalui anjungan tunai manditi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) di Jakarta./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, MAGELANG – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. akan merevisi rencana bisnis dengan menaikkan target pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga pada tahun ini.

Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia Suprajarto mengatakan, perseroan berencana melakukan revisi pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) pada tahun ini menjadi lebih tinggi ketimbang target sebelumnya.

“Kami akan melakukan revisi ke atas, rata-rata akan dinaikkan menjadi sekitar 2% dari target yang sebelumnya dicanangkan,” ujarnya kepada Bisnis pada Sabtu (10/6).

Awalnya, bank berkode emiten BBRI itu menargetkan pertumbuhan kredit dan DPK sekitar 12% sampai 14% pada tahun ini. Apabila masing-masing dinaikkan sekitar 2%, berarti target kinerja perseroan pada tahun ini berkisar 14%-16%.

Suprajarto mengatakan, perseroan masih akan mengandalkan pertumbuhan kredit segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam penopang kinerja pada tahun ini.

Sampai akhir kuartal II/2017, bank pelat merah itu memprediksi bisa mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 12%.

Sebelumnya, Direktur Keuangan Bank Rakyat Indonesia Haru Koesmahargyo mengatakan, dari sisi permintaan kredit sebenarnya terus mengalami kenaikan, terutama paling besar pada segmen ritel yang terdiri dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan ritel.

“Permintaan kredit masih tinggi di dua segmen itu, ancer-ancer pertumbuhan kredit sampai kuartal kedua bisa sentuh 12%,” ujarnya pada Rabu (7/6) malam.

Meskipun, dari segmen UMKM dan konsumer permintaan meningkat, bank berkode emiten BBRI itu disebut menahan laju pertumbuhan kredit segmen korporasi. Tujuannya, untuk menjaga porsi kredit UMKM bisa tetap lebih besar.

Direktur BRI Mohammad Irfan menuturkan, dari segmen korporasi, perseroan akan tumbuh datar pada kuartal kedua. Kemungkinan, pertumbuhannya sekitar satu digit.

“Kalau tumbuh 5% pun sudah terlalu besar, misalnya kredit Rp200 miliar ke korporasi kalau disalurkan kepada UMKM bisa menyasar kepada jumlah debitur yang lebih luas dengan plafon masing-masing Rp50 juta,” tuturnya.

Irfan melanjutkan, apalagi sekarang banyak UMKM yang butuh perhatian dan modal untuk ekspansi usaha. Jadi, perseroan akan cenderung semakin fokus menyalurkan kredit kepada segmen UMKM.

“Korporasi pun tetap akan disalurkan, terutama yang memberikan supply chain kepada segmen UMKM. Seperti, sektor infrastruktur sudah pasti, selain itu ada perkebunan dan lainnya,” lanjutnya.

Sampai saat ini porsi kredit korporasi perseroan sebesar 27%, sedangkan segmen UMKM dan konsumer sisanya sebesar 73%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper