Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bekraf Dorong Perbankan Pacu Kredit Sektor Usaha Kreatif

Perbankan didorong meningkatkan pembiayaan ke bidang industri kreatif, baik dari segi jumlah maupun dari pemerataan subsektor.
Bekraf logo/bekraf.go.id
Bekraf logo/bekraf.go.id

Bisnis.com, JAKARTA - Perbankan didorong meningkatkan pembiayaan ke bidang industri kreatif, baik dari segi jumlah maupun dari pemerataan subsektor.

Direktur Akses Perbankan Badan Usaha Kreatif (Bekraf) Restog K. Kusuma menyatakan perbankan sudah menyalurkan ukredit untuk ekonomi kreatif. Dari segi jumlah, nilainya pun mencapai Rp121 triliun atau sekitar 3%-4% dari total portofolio kredit perbankan per 2015.

Sayangnya, pembiayaan masih terbatas pada subsektor tertentu seperti kuliner, fesyen, dan kerajinan.

"Target kami bukan hanya penambahan kuantitas, tetapi mendorong skema baru sehingga pembiayaan lebih luas ke subsektor yang nonkonvensional seperti fotografi, film, musik, aplikasi game dan lain-lain," katanya di Jakarta, Senin 912/6/2017).

Dia menyatakan, plafon pinjaman yang dibutuhkan untuk subsektor industri kreatif berkisar Rp30 juta - Rp50 juta sehingga dapat dipenuhi lewat skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL) sehingga bunganya lebih rendah.

Menurutnya, tantangan pembiayaan pembiayaan subsektor kreatif adalah pada jaminan. Untuk bidang tertentu seperti kerajinan, jaminan yang diberikan berupa benda ataupun showroom. Namun untuk bidang lain seperti musik yang jarang memiliki agunan, skemanya perlu dimodifikasi.

"Untuk yang lebih gede misalnya sekitar Rp2 miliar, kami sedangkan pikirkan skemanya apa yang bisa diintervensi oleh Bekraf, misalnya kalu harus bayar premi bisa saja kami yang membayarkan premi jaminannya ke Jamkrindo," ujarnya.

Sehabis Lebaran, Bekraf akan mendatangi bank satu per satu untuk membicarakan keteratarikan masing-masing bank yang dapat diajak bekerja sama. Sejauh ini, Bekraf telah bekerjasama dengan tiga bank BUMN, yakni BNI, BRI dan Mandiri serta sejumlah bank syariah.

"Kami lakukan customize, misalnya mereka tertarik ke subsektor apa, kami dorong ke sana. Misalnya BRI katanya tertarik dengan industri musik, BNI tertarik dengan film jadi saya akan pertemukan dengan asosiasi atau pelaku industrinya," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper