Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini yang Pengaruhi Kinerja Asuransi Umum Sepanjang 2017

Bisnis.com, JAKARTA Fundamental ekonomi nasional yang mulai pulih diyakini bakal sejalan dengan realisasi kinerja perusahaan asuransi umum sepanjang 2017.
Karyawan berkomunikasi di dekat logo beberapa industri asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), di Jakarta./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawan berkomunikasi di dekat logo beberapa industri asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), di Jakarta./JIBI-Nurul Hidayat

 

Bisnis.com, JAKARTA – Fundamental ekonomi nasional yang mulai pulih diyakini bakal sejalan dengan realisasi kinerja perusahaan asuransi umum sepanjang 2017.

Kendati begitu, stabilitas sosial politik di Indonesia dinilai masih menjadi faktor penentu yang mampu menggangu potensi tersebut.

Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dadang Sukresna mengatakan secara makro ekonomi nasional masih menunjukkan proses pemulihan dari tahun-tahun sebelumnya.

Menurut dia, langkah pemerintah untuk menggenjot pembangunan infrastruktur pun menjadi kunci untuk menjaga asa pertumbuhan ekonomi di atas 5%.

“Kalau bisa mempertahankan ini, saya rasa secara makro ekonomi  nasional cukup bagus. Industri asuransi umum pun bisa tumbuh lebih baik,” jelasnya kepada Bisnis, Selasa (13/6/2017).

Kendati begitu, Dadang menegaskan bahwa satu faktor kuat yang dapat mempengaruhi target pencapaian itu adalah stabilitas sosial politik. Ketidakpastian akan hal itu dinilai bakal sangat mempengaruhi kinerja ekonomi nasional.

“Yang penting kita bisa menjaga stabilitas [sosial politik] saja,” ujarnya.

Hingga April 2017, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan tentang statistik asuransi, jumlah premi bruto asuransi umum mencapai Rp16,82 triliun. Realisasi itu menurun sekitar 0,18% (year-on-year/yoy) sebab pada April 2016 jumlah premi bruto industri tercatat senilai Rp16,85 triliun.

Kendati begitu, pada periode tersebut pendapatan uunderwriting sektor tersebut bertumbuh 1,39% (yoy) menjadi Rp9,25 triliun. Hasil underwriting industri pun tumbuh 8,07% (yoy) dan hasil investasi meningkat 2,96% (yoy).

Meski jumlah beban usaha meningkat 4,13% (yoy) menjadi Rp3,20 triliun, realisasi laba bersih industri ini mampu melonjak hingga 21,69% (yoy) atau mencapai Rp1,57 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Anggi Oktarinda
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper