Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintahan Trump Berencana Rombak Aturan Wall Street

Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyusun rencana yang sangat dinantikan untuk merombak peraturan bank. Rencana ini menyerukan pengurangan, meski tidak menghilangkan, tekanan yang diterapkan pada Wall Street pasca krisis keuangan.
Presiden AS Donald Trump/Reuters
Presiden AS Donald Trump/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyusun rencana yang sangat dinantikan untuk merombak peraturan bank. Rencana ini menyerukan pengurangan, meski tidak menghilangkan, tekanan yang diterapkan pada Wall Street pasca krisis keuangan.

Perubahan-perubahan tersebut, yang diuraikan dalam sebuah laporan Departemen Keuangan, mendesak badan-badan federal untuk menulis ulang sejumlah peraturan yang sering dikeluhkan bankir dalam tujuh tahun sejak berlakunya Undang-Undang Dodd-Frank.

Peraturan yang dimaksud termasuk menyesuaikan stress test tahunan yang menilai apakah pemberi pinjaman dapat mampu menahan kemerosotan ekonomi, melonggarkan beberapa peraturan perdagangan, serta mengurangi wewenang badan pengawas yang mengatur keuangan konsumen.

Departemen Keuangan menjelaskan, rencana itu dirancang untuk memacu pertumbuhan kredit dan pekerjaan dengan membuat peraturan menjadi lebih efisien dan tidak memberatkan.

Tidak seperti draft UU yang diloloskan pekan lalu oleh kubu Republik dalam parlemen, laporan tersebut secara konsisten menyerukan sebagian besar peraturan yang dibuat semasa era Obama untuk digulirkan kembali dan tidak dibatalkan.

“Pengaturan struktur sistem keuangan AS secara tepat sangat penting untuk mencapai tujuan pemerintah dalam hal pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta untuk menciptakan peluang bagi semua warga Amerika,” kata Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, dalam sebuah pernyataan, dikutip Bloomberg (Selasa, 13/6/2017).

Kajian Departemen Keuangan, yang diminta oleh Presiden Donald Trump dalam sebuah perintah eksekutif pada bulan Februari, membuka front baru dalam dorongan deregulasi pemerintah.

Sementara itu, kubu Demokrat yang mengatakan bahwa UU Dodd-Frank sangat penting untuk menjaga performa Wall Street setelah perdagangan berisikonya sempat menyebabkan ekonomi AS hampir runtuh pada tahun 2008, dengan cepat mengkritik laporan itu sebagai daftar harapan yang menginspirasi bank besar.

“Terlalu banyak pekerja keras di AS yang masih belum sepenuhnya pulih dari krisis keuangan, dan Washington harus fokus untuk melindungi mereka dengan meminta pertanggungjawaban Wall Street, tanpa melakukan penawaran,” kata Senator Sherrod Brown, anggota Demokrat dalam Komite Perbankan Senat.

Di sisi lain, para perwakilan industri perbankan umumnya memuji laporan tersebut dan mengharapkan adanya tindakan.

“Kami mendesak pihak regulator dan Kongres untuk membahas rekomendasi-rekomendasi ini secepatnya, serta untuk mempertimbangkan perubahan-perubahan tambahan agar bank dapat terus memainkan peran penting mereka dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi,” ujar Rob Nichols, CEO American Bankers Association.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper