Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI CHINA: Penjualan Ritel & Output Industri Stabil, Investasi Melambat

Berdasarkan data Biro Statistik Nasional China yang dirilis hari ini, output industri naik 6,5% pada bulan Mei dari tahun sebelumnya. Adapun penjualan ritel meningkat 10,7% di bulan Mei, sesuai proyeksi para ekonom.
Pejalan kaki melintas di depan China National Convention Center, tempat diselenggarakannya Belt and Road Forum atau KTT Jalur Sutra, di Beijing, China, Jumat (12/5)./Reuters-Thomas Peter
Pejalan kaki melintas di depan China National Convention Center, tempat diselenggarakannya Belt and Road Forum atau KTT Jalur Sutra, di Beijing, China, Jumat (12/5)./Reuters-Thomas Peter

Bisnis.com, JAKARTA – Penjualan ritel  dan output industri China tetap kokoh pada Mei, namun pertumbuhan investasi melambat menyusul kebijakan pemerintah untuk mendinginkan pasar properti.

Berdasarkan data Biro Statistik Nasional China yang dirilis hari ini, Rabu (14/6/2017) output industri naik 6,5% pada Mei dari periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun penjualan ritel meningkat 10,7% di bulan Mei, sesuai proyeksi para ekonom.

Sementara itu, investasi aset tetap meningkat 8,6% dalam lima bulan pertama tahun 2017, sejalan dengan perkiraan analis karena investasi pengembangan properti melambat.

Aktivitas ekonomi di China telah meningkat, yang menandakan ketahanan bisnis dan konsumen di China, bahkan di saat regulator berupaya mengurangi risiko yang timbul dari praktik shadow banking.

Namun, melambatnya pasar properti di tengah kebijakan pembatasan pembelian rumah di beberapa kota menimbulkan ancaman terhadap prospek ekonomi negeri tirai bambu ini.

Gao Yuwei, analis Institute of International Finance, Bank of China Ltd., mengatakan bahwa pembatasan properti mulai berdampak pada pertumbuhan investasi.

"Selain dari itu, indicator ekonomi masih baik, output industri tumbuh relatif cepat dan konsumsi kuat. Kuartal kedua tahun ini secara umum menunjukkan tanda-tanda stabilisasi," ujarnya, seperti dikutip Bloomberg.

Sementara itu, kepala ekonom China di JPMorgan Chase & Co Zhu Haibin mengatakan data ekonomi bulan Mei memperkuat pandangan bahwa PDB kuartal kedua tahun ini cukup stabil setelah mencapai puncaknya pada kuartal pertama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper