Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kekayaan Orang Pribadi di Asia Tumbuh Lebih Cepat Dari Eropa

Tingkat pertumbuhan kekayaan pribadi di Eropa Barat untuk pertama kalinya dalam tahun ini tertinggal di belakang kawasan Asia Pasifik. Hal ini di antaranya disebabkan oleh ketidakpastian politik dan ekonomi dari Brexit.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Tingkat pertumbuhan kekayaan pribadi di Eropa Barat untuk pertama kalinya dalam tahun ini tertinggal di belakang kawasan Asia Pasifik. Hal ini di antaranya disebabkan oleh ketidakpastian politik dan ekonomi dari Brexit.

Firma konsultan Boston Consulting Group (BCG) pada Selasa (13/6) melaporkan, kekayaan pribadi di Eropa Barat tumbuh 3,2% menjadi US$40,5 triliun tahun lalu, kenaikan terkecil dibandingkan dengan wilayah manapun.

Sementara itu, kawasan Asia-Pasifik mengalami lonjakan 9,5% menjadi US$38,4 triliun. Jumlah kekayaan pribadi di Eropa Barat dan Asia Pasifik masing-masing diperkirakan akan meningkat menjadi US$41,9 triliun dan US$42,3 triliun pada akhir 2017.

Laporan itu juga menyebutkan bahwa kekayaan orang-orang terkaya akan meningkat lebih cepat dari pada kelompok lainnya di tahun-tahun mendatang. Orang-orang dengan nilai kekayaan setidaknya US$100 juta diperkirakan akan mengalami kenaikan tahunan sebesar 9,1% antara tahun 2016 dan 2021.

Adapun orang-orang dengan kekayaan di kisaran nilai US$20 juta sampai US$100 juta akan mengalami kenaikan sebesar 10,2%.

Marjin laba sebelum pajak (pretax profit margin) manajer investasi dilaporkan turun menjadi 22,4 basis poin pada tahun lalu dari 33 basis poin di tahun 2007, karena turunnya pendapatan dan tekanan pada biaya yang disebabkan oleh peraturan dan persaingan yang meningkat.

“Hal itu telah memaksa perusahaan untuk memangkas biaya dan menjual bisnis yang tidak menguntungkan atau berisiko tinggi,” kata BCG, dikutip Bloomberg, Rabu (14/6/2017).

Investor dari Asia-Pasifik merupakan sumber kekayaan luar negeri global terbesar tahun lalu dengan nilai sebesar US$2,9 triliun, diikuti oleh Eropa Barat dengan US$2,6 triliun.

Pemesanan luar negeri akan tetap menjadi area pertumbuhan utama bagi para pengelola kekayaan, terutama di segmen pasar terkaya, di saat investor mencari perlindungan dari faktor-faktor tak pasti mulai dari ketidakstabilan politik hingga melemahnya mata uang.

Masih menurut laporan tersebut, tingkat pertumbuhan kekayaan pribadi global diperkirakan naik menjadi 6% pada akhir tahun 2021 dari 5,3% tahun lalu.

Kenaikan di Amerika Utara dan Jepang utamanya akan didorong oleh kinerja aset yang ada, sementara Asia Pasifik akan mendapatkan keuntungan lebih dari penghematan baru, yang mencerminkan prospek pertumbuhan yang superior di kawasan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper