Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. bersama-sama memberikan pembiayaan distributor dan supplier kepada PT Semen Baturaja (Persero) Tbk.
Komitmen tersebut tertuang dalam perjanjian kerja sama pembiayaan untuk distributor dan supplier yang diteken di Jakarta, Kamis (15/6/2017). Pada kesempatan yang sama, PT Semen Baturaja juga meneken perjanjian penjaminan distribusi semen melalui Jamkrindo.
Putrama Wahju Setyawan - Managing Director Middle Banking BNI menyatakan ada beragam skema yang diterapkan dalam kerja sama tersebut mulai dari pinjaman bank (lending) maupun anjak piutang (factoring) menggunakan trade finance.
"Potensinya sekitar Rp250 miliar - Rp500 miliar, tetapi untuk sementara ini fasilitasnya disediakan sekitar Rp400 miliar. Tenornya ini jangka pendek tetapi bisa berulang untuk jangka waktu yang lama," kata Putrama.
Dia menjelaskan, lewat fasilitas pembiayaan distributor tersebut, distributor semen baturaja dalam melakukan penebusan semen dengan tenor dan tingkat bunga yang kompetifif.
Sementara itu, dengan pembiayaan supplier, perputaran arus kas diharapkan meningkat sehingga permodalan supplier Semen Baturaja dapat menjadi lebih kuat.
"Semen Baturaja ini adalah debitur korporasi kami, jadi yang kami harapkan value chain di bawahnya. Kami memperkecil gap cashflow di sisi korporasi dan di sisi supplier supaya proses produksi makin lancar dan cepat," ujarnya.
Direktur Wholesale Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar menyatakan komitmen Bank Mandiri dalam distributor financing tersebut untuk menaikkan kapasitas para distributor sehingga mampu membeli lebih banyak pasokan.
"Total fasilitas untuk supplier Rp50 miliar, sedangkan untuk distributor financing Rp300 miliar," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama Semen Baturaja Rahmad Pribadi mengungkapkan skema pemberian kredit tersebut yakni bank akan langsung memberikan kepada distributor atau supplier untuk meningkatkan kapasitasnya.
"Distributor financing kalau melihat pada target penjualan kami, totalnya tahun ini Rp2 triliun, tetapi tergantung distributor mau mengambil berapa. Sebagian distributor memang punya kekuatan finansial dan tidak perlu ambil pembiayaan distrubutor, tetapi bagi yang kurang kuat, kami sediakan tools ini," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
