Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Persaingan Ketat, Suku Bunga Kredit Turun

Bisnis.com, JAKARTA Persaingan ketat dalam mencari debitur perbankan membuat tren suku bunga kredit cenderung menurun.
Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja (tengah) bersama NISP Private Banking Team Leader Dewi Yana (kiri) dan Direktur Bank OCBC NISP Thomas Low saat peluncuran layanan Private Banking di Jakarta, Senin (22/5)./JIBI-Abdullah Azzam
Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja (tengah) bersama NISP Private Banking Team Leader Dewi Yana (kiri) dan Direktur Bank OCBC NISP Thomas Low saat peluncuran layanan Private Banking di Jakarta, Senin (22/5)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Persaingan ketat dalam mencari debitur perbankan membuat tren suku bunga kredit cenderung menurun.

Sejak awal tahun, tren suku bunga kredit semakin menurun secara bertahap. Pada Mei 2017, suku bunga kredit perbankan berada pada level 11,83%.

Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk., mengakui terjadi kompetisi dalam penyaluran kredit sehingga menyebabkan suku bunga kredit cenderung menurun sejak awal tahun ini.

Selain suku bunga kredit, bunga simpanan terutama deposito juga relatif menurun meskipun penurunannya tidak merata untuk seluruh tenor.

Kendati sama-sama menurun, menurut Parwati, penurunan bunga kredit masih lebih besar dibandingkan dengan penurunan bunga simpanan, sehingga mengakibatkan penurunan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) yang diterima oleh perbankan.

"Penurunan bunga kredit lebih besar dibanding penurunan bunga deposit.  Hal ini [telah diantisipasi] dalam perencanaan 2017, tercermin pada target NIM yang lebih rendah dibandingkan dengan realisasi pada tahun sebelumnya,” tuturnya kepada Bisnis, Rabu (5/7/2017).

Berdasarkan informasi dari Bank Indonesia, suku bunga kredit sejak awal tahun terus menurun, melanjutkan tren sejak 2014.

Pada akhir 2014, rata-rata suku bunga kredit perbankan berada pada level 12,96%, kemudian menurun menjadi 12,83% dan 12,03% pada dua tahun berikutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper