Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester I/2017, Aset BNI Capai Rp463,86 Triliun

Aset PT Bank Negara indonesia pada paruh pertama tahun 2017 tercatat tumbuh paling signifikan
ATM Bank BNI/JIBI-Rahmatullah
ATM Bank BNI/JIBI-Rahmatullah

Bisnis.com, JAKARTA - Aset PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. pada paruh pertama tahun 2017 tercatat mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan didorong sejumlah faktor seperti peningkatan dana simpanan serta penyaluran kredit.

Direktur Bisnis Konsumer BNI Anggoro Eko Cahyo mengatakan aset BNI pada semester I/2017 mencapai Rp631,74 triliun, tumbuh 17,2% dibandingkan leriode yang sama tahun 2016 yang berjumlah Rp539,14 triliun.

"Aset korporasi tersebut terhimpun dari perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp463,86 triliun atau meningkat 18,5% secara year on year dibandingkan semester I/2016 sebesar Rp391,49 triliun," katanya di Jakarta, Rabu (12/7/2017).

Dari total DPK tersebut komposisinya masih didominasi komponen dana murah (current account & saving account/CASA)

Peningkatan aset BNI juga terbentuk dari kredit yang bertambah secara signifikan. Penyaluran kredit berhasil menembus Rp412,18 triliun atau tumbuh dua digit sebesar 15,4% (yoy) dibandingkan penyaluran kredit pada periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp357,22 triliun.

Pertumbuhan yang berada di atas rata-rata industri yakni 9,5% per April 2017 tersebut sekaligus menunjukkan berjalannya fungsi intermediasi BNI dengan baik.

Hal ini juga tampak dari Loan to Deposit Ratio (LDR) yang berada di level 88,9%. Penyaluran kredit tersebut tetap didukung oleh fundamental yang kuat di mana tingkat kecukupan permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) tetap terjaga baik pada level 19,0% sehingga cukup untuk mendukung pertumbuhan bisnis BNI.

Secara fundamental, penyisihan pencadangan juga tetap terjaga dengan baik pada tingkat coverage ratio naik dari 142,8% paruh pertama tahun lalu menjadi 147,2% pada semester I/2017.

"Pencadangan ini sangat mencukupi untuk menjadi bantalan apabila terjadi kondisi yang tidak menentu dimasa mendatang. Hal ini sekaligus mengindikasikan tingkat kehati-hatian yang tinggi dari BNI dalam pengelolaan kredit."

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper