Bisnis.com, JAKARTA-- Ping An Insurance Group, perusahaan asuransi terbesar di China berdasarkan nilai pasar, sedang mencari aset FinTech dan perawatan kesehatan di AS, Israel dan Singapura, karena tampaknya menggunakan dana investasi sebesar US$1 miliar.
Seperti yang dkutip dalam Asia Insurance Review Kamis (13/7/2017) Jonathan Larsen, Chief Technology Officer Ping An Group dan Chairman the fund, mengatakan kepada Reuters bahwa perusahaan asuransi yang berbasis di Shenzhen ini berencana untuk menggunakan teknologi dan pengetahuan yang diakuisisi untuk mengembangkan bisnisnya di China.
"Alasan utama untuk dana itu strategis untuk menemukan kemampuan, gagasan, model bisnis dan teknologi yang bisa berharga bagi Ping An," katanya.
Ping An meluncurkan Global Voyager Fund yang berbasis di Hong Kong pada awal bulan Mei sebagai investor tunggal, namun tidak memberikan rincian jenis perusahaan start-up apa yang ingin dibeli, atau di mana ia akan mencari aset.
Dana tersebut akan dialokasikan sebanyak 30% untuk modal guna pertumbuhan perusahaan yang berusia minimal tiga tahun dan telah melalui tahap awal tantangan, dengan ukuran investasi tunggal sebesar $ 10 juta sampai $ 30 juta, kata Larsen.
30% lainnya akan ditempatkan ke perusahaan besar dengan ukuran investasi tunggal antara $ 30 juta dan $ 100 juta, sementara 8-10% lagi akan diinvestasikan di perusahaan tahap awal melalui dana mitra.
Selebihnya akan digunakan untuk peluang investasi khusus seperti buyout.
"Kami berada pada titik di mana kita dapat secara selektif merenungkan peluang internasional, dan dana tersebut dapat berperan dalam hal ini terutama melalui kemitraan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
