Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERTUMBUHAN BERKESINAMBUNGAN: Ini Isi Kesepakatan Rakorpusda

PERTUMBUHAN BERKESINAMBUNGAN: Ini Isi Kesepakatan Rakorpusda
Diskusi Publik-Bisnis-Novita Sari Simamora
Diskusi Publik-Bisnis-Novita Sari Simamora

Bisnis.com, BALIKPAPAN—Untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi berkesinambungan, pemerintah pusat, pemerintah daerah di Kalimantan dan Bank Indonesia menyepakati beberapa kebijakan dan sinergi.

Gubernur Bank Indonesia Agus D.W Martowardojo mengungkapkan rapat koordinasi (rakor) menyepakati, pertama, percepatan dan penguatan infrastruktur dasar terkait infrastruktur konektivitas, listrik, dan energi, peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan kesehatan.

Lalu, merealisasikan kemudahan pengurusan perizinan penanaman modal langsung di daerah, terutama terkait masalah tanah dan tata ruang.

"Kedua, memperkuat implementasi pengembangan infrastruktur, terutama untuk meningkatkan konektifitas antarwilayah," ungkap Agus di Kalimantan usai Rakorpusda, Jumat (14/7/2017).

Adapun konektivitas itu dilakukan untuk pengembangan pelabuhan untuk mendukung implementasi tol laut yang diprioritaskan pada 5 pelabuhan Belawan/Kuala Tanjung, Tanjung Priok, Tanjung Perak, Makassar, dan Bitung), 19 pelabuhan feeder, dan lebih dari 100 sub-feeder di berbagai daerah. Lalu pengembangan short-sea shipping di wilayah pesisir sebagai alternatif angkutan barang dan melalui integrasi dengan jalan darat nasional.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan khusus di Kalimantan, penguatan infrastruktur konektivitas difokuskan pada pengembangan Pelabuhan Terminal Kijing di Kalimantan Barat dan Pelabuhan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta di Kalimantan Timur.

Budi menuturkan pemerintah pusat bersama pemeruntah daerah mendorong percepatan pengembangan tiga proyek strategis nasional bandara di Sebatik Kaltara, Tjilik Riwut Kalimantan Tengah, dan Syamsuddin Noor Kalimantan Selatan, serta pengembangan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional Tanah Kuning di Kalimantan Utara.

Ketiga, diperlukannya pembangunan kemandirian dan ketahanan energi perlu dilakukan melalui percepatan pengembangan infrastruktur energi; peningkatan efisiensi, konservasi energi dan lingkungan; pengembangan energi baru dan terbarukan; penyelarasan target fiskal yang mendukung kebijakan energi; serta penguasaan teknologi dan peningkatan nilai tambah.

Keempat, peningkatan peran serta daerah dan nasional dalam pengembangan energi dilakukan melalui penerapan skema kerja sama BUMD/BUMN dengan kebijakan Participating Interest (PI) sebesar 10%. Di samping itu, pengembangan pembangkit listrik tenaga uap dan gas batu bara (mulut tambang) perlu didorong dan ditingkatkan karena dapat menunjang ketersediaan listrik bagi industri tambang secara lebih efisien dan ramah lingkungan.

Kelima, percepatan pengembangan diversifikasi sumber pertumbuhan ekonomi baik secara vertikal maupun horisontal. Diversifikasi secara vertikal dilakukan melalui hilirisasi industri bauksit dan kelapa sawit. Sementara itu, diversifikasi secara horisontal dilakukan dengan pengembangan sektor ekonomi lain seperti sektor pariwisata dan sektor maritim.

Agus menambahkan rapat koordinasi menyepakati memperkuat sinergi dan koordinasi kebijakan guna meningkatkan diversifikasi sumber pertumbuhan ekonomi guna menjaga stabilitas ekonomi dan memperkuat kesinambungan pertumbuhan ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper