Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hibah Pemerintah Swiss Difokuskan untuk Vokasi

Pemerintah Swiss mengucurkan hibah senilai CHF 75 juta atau sekitar Rp1,03 triliun dalam kerangka Swiss Framework Credit for Internasional Cooperation 2017-2020.
Bendera Swiss
Bendera Swiss

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah Swiss mengucurkan hibah senilai CHF 75 juta atau sekitar Rp1,03 triliun dalam kerangka Swiss Framework Credit for Internasional Cooperation 2017-2020. Sebagian dana ini akan menopang program pengembangan sekolah vokasi khususnya politeknik di Indonesia.

Anggota Dewan Federa dan Menteri Urusan Ekonomi, Pendidikan dan Riset Swiss Johann Schneider-Ammann menuturkan komitmen senilai Rp1,03 triliun tersebut diprioritaskan untuk dua program, yaitu sektor layanan publik melalui sumber daya yang efisien dan berkelanjutan dan pengembangan sektor swasta yang kompetitif.

Adapun, rasio dari pengunaan dana hibah terhadap dua program tersebut sebesar 50:50. Ini merupakan dukungan State Secretariat for Economic Affairs (SECO).

Fokus dalam dua program ini bertujuan untuk membantu Indonesia menciptakan lebih banyak pekerjaan dan menekan angka kemiskinan dan ketimpangan, memperbaiki manajemen ekonomi terutama dalam hal perpajakan, menstimulasi pertumbuhan sektor swasta dan memperbaiki layanan publik.

"Switzerland berniat secara signifikan meningkatkan dukungannya dalam dua area tersebut didukung oleh para ahli dari Swiss dalam mengembangkan sektor pariwisata yang berkelanjutan dan pendidikan vokasi di bidang politeknik," ungkap Schneider-Ammann dalam konferensi pers, Jumat (14/7).

Dia menambahkan Swiss telah berhasil menerapkan sistem pendidikan vokasi ganda.

Sistem pendidikan vokasi ganda atau dual vocational education system memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar di dalam kelas sekaligus melakukan pemagangan di perusahaan. "Ini dilakukan hampir tiap hari atau seminggu sekali," katanya.

Dengan demikian, kaum muda memiliki prasyarat kemampuan yang sesuai dengan pasar tenaga kerja karena perusahaan secara langsung berinvestasi dalam pelatihan tenaga muda tersebut.

Pendidikan vokasi politeknik akan sangat ditekankan dalam kerjasama dengan Indonesia karena pendidikan politeknik mampu membuka lapangan pekerjaan dan kesempatan bagi kaum muda untuk menjadi tenaga kerja terampil.

"Tenaga kerja terampil memperkuat ekonomi nasional dan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk keluar dari kemiskinan," ujarnya.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas Bambang P.S. Brodjonegoro menuturkan pemerintah Indonesia dan Swiss akan fokus pada pengembangan pendidikan vokasi di tiga kota besar, yaitu Bandung, Makassar, dan Bali.

Adapun, fokus pengembangannya bertujuan untuk mendukung sektor manufaktur dan pariwisata. Khusus sektor pariwisata, dia mengatakan pemerintah juga berkeinginan mendorong pengembangan sekolah pariwisata di Lombok.

Sebelumnya, Swiss pernah membantu Indonesia dalam mengembangkan sekolah pariwisata di Bandung, yaitu NHI.

Kemudian, program ini juga akan membantu Indonesia dalam peningkatan kualitas politeknik di Batu Licin untuk produksi kaca, di Semarang untuk kayu, Morowali dan Bantaeng untuk logam dan smelter, serta Jember untuk pengolahan makanan (food processing).

"Kami sudah arahkan beberapa politeknik yang diharapkan bisa menghasilkan lulusan yang bisa akan diserap perusahaan jadi perusahaan tidak ragu-ragu karena mereka tahu bagaimana kualitas lulusannya," papar Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper