Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk. masih akan menekan biaya dana atau cost of fund dengan cara menurunkan bunga deposito secara bertahap pada semester II/2017.
Presiden Direktur Bank Central Asia Jahja Setiaatmadja mengatakan, perseroan tengah berencana menurunkan bunga deposito sedikit demi sedikit secara bertahap. Hal itu dilakukan karena posisi loan to deposit ratio (LDR) perseroan masih sekitar 74%.
“Likuiditas kami masih cukup banyak, ruang penurunan bunga deposito masih terbuka sehingga menjadi kesempatan juga untuk menurunkan biaya dana kan. Dengan begitu, nantinya juga akan berpengaruh terhadap bunga kredit yang bisa ditekan lebih rendah,” ujarnya pada Selasa (18/7).
Jahja pun mengatakan, walaupun biaya dana akan turun seiring rencana aksi penurunan bunga deposito secara bertahap itu, tetapi dampaknya kepada bunga kredit masih membutuhkan waktu transisi setelah penurunan biaya dana.
“Ya, kalau bunga deposito yang diturunkan, biaya dana memang turun dan bisa berpengaruh ke bunga kredit, tetapi tidak langsung kan sesuai tenor depositonya juga,” ujarnya.
Dia menyebutkan, kalau bunga giro dan tabungan yang diturunkan pastinya bisa berdampak langsung kepada bunga kredit, tetapi dengan posisi giro dan tabungan yang sudah hampir di bawah 2% membuat ruang penurunan sudah tidak lagi.
Baca Juga
“Ya, kalau sudah di bawah 2% susahlah buat diturunkan lagi,” ujarnya.
Sampai kuartal I/2017, posisi biaya dana perseoran turun 1 basis poin (bps) menjadi 2,05% dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu sebesar 2,06%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
