Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren Penurunan Biaya Dana, BRI Optimalkan Teknologi

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. mengklaim biaya dana atau cost of fund perseroan sudah turun sekitar 1% sampai Juni 2017. Ke depannya, perseroan akan berusaha menekan biaya dana dengan melakukan efisiensi lewat teknologi yang terus dikembangkan perseroan.
Ilustrasi aktivitas pelayanan Bank BRI/Antara-A. Jarot Nugroho
Ilustrasi aktivitas pelayanan Bank BRI/Antara-A. Jarot Nugroho

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. mengklaim biaya dana atau cost of fund perseroan sudah turun sekitar 1% sampai Juni 2017. Ke depannya, perseroan akan berusaha menekan biaya dana dengan melakukan efisiensi lewat teknologi yang terus dikembangkan perseroan.

Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia Suprajarto mengatakan, kalau kondisi sekarang ini biaya dana bisa diturunkan karena dari sisi tingkat bunga simpanan bisa ditekan. Selain itu, perseroan juga melakukan efisiensi di beberapa bidang, seperti menyederhanakan proses bisnis dan sebagainya.

“Sampai semester I/2017, kami mencatatkan penurunan biaya dana yang lumayan dalam sekitar 1%. Saya berharap bisa terus turun lagi, apalagi kami juga gencar memaksimalkan teknologi untuk saat ini,” ujarnya pada Selasa (18/7).

Suprajarto mengatakan, dengan memanfaatkan teknologi, dari sisi bisnis proses bisa lebih efisien. Seperti di bisnis mikro terlalu lebar sehingga butuh banyak orang. Untuk itu, perseroan berencana menggunakan aplikasi yang bisa memudahkan sehingga bisnis proses lebih cepat.

“Untuk bisnis mikro, kami pun berencana memaksimalkan BRIlink untuk di beberapa area tertentu,” ujarnya.

Dengan teknologi yang memudahkan transaksi nasabah pun bisa mendorong pertumbuhan dana murah secara bertahap. Sampai Mei 2017, bank berkode emiten BBRI itu pun sudah mencatatkan kenaikan porsi dana murah menjadi 57,22% dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu yang sebesar 55,96%.

Adapun, peningkatan porsi dana murah perseroan itu disokong oleh giro yang tumbuh sebesar 43,59% menjadi Rp138,5 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.

Dari sisi tabungan mencatatkan kenaikan sebesar 13,43% menjadi Rp283,49 triliun, dan deposito naik sebesar 15,75% menjadi Rp315,43 triliun.

Sampai kuartal I/2017, posisi biaya dana perseroan turun menjadi 3,74% dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu yang sebesar 3,98%.

Secara industri, rata-rata biaya dana perbankan pada kuartal II/2017 berada pada posisi 6,2% atau lebih rendah ketimbang biaya dana pada kuartal II/2016 yang sebesar 6,6%.

Dari survey Bank Indonesia (BI), pada kuartal III/2017, rata-rata biaya dana perbankan diprediksi stagnan atau sama seperti pada kuartal II/2017. Untuk prediksi rentang biaya dana perbankan pada kuartal ketiga berada pada kisaran 4,37% sampai 8,03%.

Sampai akhir tahun ini, survey perbankan BI memperkirakan rata-rata biaya dana bank bisa sekitar 6,6% dengan rentang antara 3,82% sampai 9,36%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper