Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mulai Tinggalkan Insentif Pembukaan Kantor Cabang

Insentif yang dimaksud adalah pengurangan alokasi modal inti bagi bank yang dapat memenuhi rasio margin bunga bersih (net interest margin/NIM) dan beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) tertentu.
Bank Mayapada/Ilustrasi-Bisnis.com-David Eka Issetiabudi
Bank Mayapada/Ilustrasi-Bisnis.com-David Eka Issetiabudi

Bisnis.com, JAKARTA -  Pemberian Insentif oleh OJK berupa penurunan modal inti kepada industri perbankan terkait pembukaan cabang baru ternyata sepi piminat. Dalam pantauan Bisnis tercatat, sampai saat ini belum ada bank yang berhasil meraih insentif tersebut.

Insentif yang dimaksud adalah pengurangan alokasi modal inti bagi bank yang dapat memenuhi rasio margin bunga bersih (net interest margin/NIM) dan beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) tertentu.

Batas rasio yang dapat memperoleh insentif tersebut adalah bank yang memiliki tingkat NIM lebih rendah dari 4,5% bagi semua kategori Bank UMUM Kegiatan Usaha (BUKU), serta rasio BOPO di bawah 75% bagi BUKU III dan BUKU IV dan rasio BOPO di bawah 85% bagi  BUKU I dan BUKU II.

Direktur Utama PT Bank Mayapada Internasional Tbk Hariyono Tjahjarijadi mengatakan pihaknya sudah tidak menargetkan lagi untuk mengejar insentif tersebut. Jajaran manajemennya kini lebih fokus untuk mengalokasikan energi serta sumber daya guna pengembangan perusahaan.

“Kami tidak menargetkan kesana [insentif], namun saat ini lebih mengarah pada kebutuhan pengembangan perusahaan,” ujarnya melalui pesan tertulis Jumat (21/7/2017).

Bank Mayapada pada 2017 menargetkan membuka sepuluh kantor cabang baru yang tersebar di Padang, Batam serta beberapa cabang pembantu di Jakarta, Surabaya dan Medan. Sampai saat ini sudah tiga kantor cabang yang beroprasi, tujuh lainnya masih dalam proses penyelesaian.

Lebih lanjut, saat ditanya mengenai kantor cabang digital, Hariyono menargetkan hal tersebut akan rampung pada semester I/2019.

Presiden Direktur PT Bank Ina Perdana Tbk. Edy Kuntardjo mengatakan tahun ini manajemen menargetkan hanya membuka dua kantor cabang baru. Dua kantor cabang tersebut berlokasi di Bali dan sudah mulai beroperasi pada Juni lalu. Sedangkan satu lainnya berlokasi di Makassar dan masih dalam tahap penyelesaian.

Seolah mengamini pendapat Hariyono, Edy menilai insetif tersebut tidak lagi menarik untuk saat ini. Ia dan jajarannya kini lebih fokus untuk mengembangkan kantor cabang digital (digital branches) ketimbang memperbesar porsi untuk membuka kantor cabang baru.

Edy berkeyakinan perseroan akan mulai mengimplementasikan proses cabang digital pada 2018 nanti.

Disisi lain, pembukaan kantor cabang baru yang cukup signifikan dicatatkan oleh PT Bank Mandiri Taspen Pos Tbk (Bank Mantap). Bos Bank Mantap Joshephus Koernianto Triprakoso mengatakan pihaknya berencana menambah 60 jaringan kantor baru di 28 provinsi pada 2017 ini. Total, perseroan akan memiliki 186 cabang.

Saat ditanya lebih lanjut, Yos, begitu dia akrab disapa, belum memberikan jawaban lebih lanjut mengenai berapa jumlah yang telah terlealisasi per Juli 2017.

Sementara itu, anggota dewan komisioner OJK yang menjabat sebagai Kepala Eksekutif Industri Perbankan Heru Kristiyana belum memberikan tanggapannya  ketika dikonfirmasi terkait pemberian insentif ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Andry Winanto

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper