Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Terjaga Jadi Alasan BI Rate Tak Berubah

Inflasi yang masih terjaga menjadi salah satu alasan mengapa Bank Indonesia memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di angka 4,75.nn
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (kiri) memberikan penghargaan kategori Penggiat Ekonomi Syariah Terbaik kepada Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin (kanan) saat penganugerahan Penghargaan Bank Indonesia 2017, di Jakarta, Selasa (18/7)./ANTARA-Galih Pradipta
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (kiri) memberikan penghargaan kategori Penggiat Ekonomi Syariah Terbaik kepada Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin (kanan) saat penganugerahan Penghargaan Bank Indonesia 2017, di Jakarta, Selasa (18/7)./ANTARA-Galih Pradipta

Bisnis.com, JAKARTA - Inflasi yang masih terjaga menjadi salah satu alasan mengapa Bank Indonesia memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di angka 4,75.

Gubenur BI Agus Martowardojo mengatakan baiknya kondisi inflasi saat ini disebabkan permintaan rendah dan harga pangan yang terjaga.

"[Alasan suku bunga tetap] kalau di ekonomi nasional, kita melihat bahwa inflasi terjaga dan inflasi itu  rendah.  Juga dipengaruhi oleh harga pangan yang terjaga," tuturnya.

Dia mengatakan  pada periode Ramadhan dan setelah Ramadhan, ada koordinasi yang dilakukan pemerintah, Pemda, BI, termasuk satgas pangan. "Itu cukup efektif. Dan  inflasi  malah lebih baik outlooknya dibanding bulan lalu, dan kita juga melihat  kalau inflasi ditargetkan 4+-1% itu akan bisa dicapai," kata Agus.

Tak hanya itu, kondisi konsolidasi di korporasi dan perbankan yang masih berjalan juga menjadi alasan mengapa bank sentral masih mempertahankan suku bunga acuan.

"Kita melihat rata-rata bunga kredit perbankan  ada penurunan 6 bps.  Kita  melihat  pertumbuhan kredit agak pelan. Diharapkan pada semester II akan lebih baik. Jadi ini kurang lebih kondisi dari pada ekonomi Indonesia dan kita pertahankan BI 7 Days Repo Rate 4,75,"  paparnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper