Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Jokowi: Dana Haji Jangan Sampai 'Nganggur'

Kepala Negara mengatakan investasi bisa dilakukan ke tempat yang tidak memiliki risiko tinggi yakni proyek-proyek infrastruktur seperti pelabuhan atau jalan tol. Pemerintah akan memberikan kesempatan pertama kepada pengelola dana haji apabila ada proyek infrastruktur yang akan dilepas.
Presiden Joko Widodo melantik Dewan Pengawas dan Anggota Badan Pengelola Keuangan Haji di Istana Negara, Rabu (26/7/2017)-Sekretariat Kabinet
Presiden Joko Widodo melantik Dewan Pengawas dan Anggota Badan Pengelola Keuangan Haji di Istana Negara, Rabu (26/7/2017)-Sekretariat Kabinet

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo mengusulkan agar Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) bisa menginvestasikan dana haji umat yang jumlahnya mencapai Rp90 triliun.

Kepala Negara mengatakan investasi bisa dilakukan ke tempat yang tidak memiliki risiko tinggi yakni proyek-proyek infrastruktur seperti pelabuhan atau jalan tol. Pemerintah akan memberikan kesempatan pertama kepada pengelola dana haji apabila ada proyek infrastruktur yang akan dilepas.

"Daripada idle, diem, ya lebih baik diinvestasikan, tetapi pada tempat-tempat yang tidak memiliki risiko tinggi. Aman tapi memberikan keuntungan yang gede," kata Presiden Jokowi di Istana Negara, Rabu (26/7/2017).

Dirinya berharap BPKH bisa melihat misalnya Tabung Haji di Malaysia atau cara yang dilakukan negara-negara lain dalam mengelola dana haji. Dana yang ada ini hendaknya bisa dikelola dan diinvestasikan ke tempat-tempat yang memberikan keuntungan baik.

Menurutnya dari keuntungan tersebut bisa dipakai untuk menyubsidi ongkos maupun biaya, sehingga nanti biaya haji menjadi lebih terjangkau.

Sebelumnya, Presiden menyatakan, dengan pelantikan Dewan Pengawas dan Anggota BPKH ini diharapkan pelayanan haji akan menjadi lebih baik lagi karena ini badan yang nanti lebih fleksibel dalam pengawasan, pengelolaan, keberangkatan di sana, maupun kepulangan dari para haji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper