Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertemuan Bilateral Indonesia-Laos: Rencana Ekspansi BUMN Dibicarakan

Dalam pertemuan bilateral antara Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Luar Negeri Laos Saleumxay Kommasith, PT Pupuk Kujang Indonesia yang merupakan anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. dan PT Pertamina (Persero) tengah menjajaki peluang bisnis di negara itu.
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua kanan), Menkopolhukam Wiranto (kiri) dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sebelum memimpin rapat terbatas tentang kebijakan pengadaan Alat Utama Sistem Senjata (alutsista) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (26/7)./ANTARA-Puspa Perwitasari/17
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua kanan), Menkopolhukam Wiranto (kiri) dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sebelum memimpin rapat terbatas tentang kebijakan pengadaan Alat Utama Sistem Senjata (alutsista) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (26/7)./ANTARA-Puspa Perwitasari/17

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah perusahaan pelat merah berencana melakukan ekspansi ke Laos dalam waktu dekat.

Dalam pertemuan bilateral antara Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Luar Negeri Laos Saleumxay Kommasith, PT Pupuk Kujang Indonesia yang merupakan anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. dan PT Pertamina (Persero) tengah menjajaki peluang bisnis di negara itu.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan Pupuk Kujang berniat berinvestasi di bahan baku pupuk, melihat potensi potasium di Laos yang sangat besar. Sementara itu, PT Antam ingin mengeksplorasi potensi emas serta Pertamina berkeinginan melakukan ekspansi bisnis ritel.

"Jadi mereka semuanya sedang tahap pembahasan lah. Pada saat bilateral meeting, saya mencoba mem-push [dorong] sedikit karena PM Laos menurut rencana akan berkunjung ke Indonesia [pada Oktober]," katanya di Kantor Wakil Presiden, Kamis (27/7/2017).

Dia menjelaskan kalau memungkinkan, paling tidak dari sejumlah materi yang dibahas pada hari ini dapat dibicarakan secara intensif.

Menteri Luar Negeri Laos Saleumxay Kommasith menyatakan pihaknya mengharapkan dapat terus melakukan peningkatan kerja sama dengan Indonesia, utamanya di ekonomi dan perdagangan.

"Kami ingin bekerja lebih dalam kerja sama ekonomi dan perdagangan karena realisasinya yang saat ini masih minimal," ujarnya.

Berdasarkan data terakhir Kementerian Luar Negeri, perdagangan antara Indonesia dan Laos sejauh ini masih terbatas yakni US$7,71 juta dengan surplus di pihak Indonesia. Adapun, Retno mengatakan untuk nilai industri ke Laos yang dicatatkan sangat kecil, dan sejumlah rencana ini akan menjadi investasi yang pertama di sektornya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper