Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BRI Pangkas Saham di Agroniaga

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menyatakan akan mengurangi porsi kepemilikan saham di anak usaha PT BRI Agroniaga Tbk.
BRI AGRONIAGA./JIBI
BRI AGRONIAGA./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menyatakan akan mengurangi porsi kepemilikan saham di anak usaha PT BRI Agroniaga Tbk.

Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo menuturkan, ada dua target yang ingin diwujudkan pemegang saham di BRI Agroniaga dalam jangka waktu bersamaan, yakni peningkatan modal inti untuk menuju kategori bank umum kelompok usaha (BUKU) III pada 2018.

Kemudian, sambungnya, mendorong kepemilikan saham publik dengan cara menurunkan porsi saham BRI yang saat ini 87,23%. Peningkatan porsi publik tersebut diharapkan dapat membuat pergerakan harga saham BRI Agroniaga bisa lebih likuid.

"Ada dua kepentingan yang harus dilakukan secara bersamaan, tapi yang paling penting adalah bagaimana AGRO [Bank Agroniaga] bisa segera naik ke BUKU III, berikutnya bagaimana supaya public holding meningkat," tutur Haru kepada Bisnis, belum lama ini.

Dia berujar, rencana pengurangan porsi kepemilikan tersebut akan terealisasi dalam aksi penerbitan saham baru atau rights issue dengan menggunakan hak memesan efek terlebih dulu yang direncanakan kembali digelar pada tahun depan.

Dalam aksi rights issue senilai Rp1 triliun yang dilakukan AGRO pada dua pekan lalu, BRI selaku pemegang saham pengendali perseroan masih tetap mengambil porsi sekitar 87%. Sisanya diambil oleh publik serta dana pensiun perkebunan.

"Dalam rights issue kemarin, kami sudah punya komitmen ke bursa untuk ambil 87% sesuai porsi kami. Ke depan kami akan secara perlahan menurunkan kepemilikan supaya publik bertambah. Sampai 2018 [kepemilikan BRI] ditargetkan ke 76%, dan idealnya mungkin cukup 60%," tambahnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan penerbitan saham dan penambahan modal akan terus dilakukan untuk mengejar target bank AGRO naik ke BUKU III per akhir 2018. Pada akhir tahun lalu, bank yang fokus pada sektor pertanian dan perkebunan tersebut juga melakukan aksi rights issue dengan harga pelaksanaan Rp130 per saham dan target dana senilai Rp499 miliar.

Dengan tambahan dana hasil rights issue Rp1 triliun kali ini, jumlah modal inti AGRO meningkat menjadi Rp2,95 triliun dari posisi sebesar Rp1,95 triliun pada akhir kuartal I/2017 lalu.

Adapun, perseroan masih perlu menambah sekitar Rp2,5 triliun - Rp3 triliun untuk dapat mampu bersaing dalam menyelenggarakan bisnis perbankan di kelompok BUKU III dengan modal inti di atas Rp5 triliun - Rp30 triliun.

Sementara itu, PT Bank Agroniaga Tbk. menyatakan siap melanjutkan ekspansi pada semester II/2017 dengan memaksimalkan tambahan dana segar senilai Rp1,5 triliun yang didapat dari aksi korporasi rights issue Rp1 triliun dan penawaran obligasi Rp500 miliar.

Dalam catatan Bisnis, AGRO percaya diri mematok kenaikan kredit sekitar 34% dari posisi Rp8,2 triliun dengan memperhatikan potensi pertumbuhan sektor agribisnis.

“Kami optimistis kredit bisa tumbuh Rp11 triliun, sampai kemarin kan sudah Rp8,2 triliun,” kata Direktur Utama BRI Agroniaga I Komang Sudiarsa.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper