Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester I/2017, Bank Jateng Bukukan Laba Rp644,34 Miliar

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) membukukan kenaikan laba pada semster I/2017, didorong oleh pendapatan bunga dan pendapatan nonbunga.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) membukukan kenaikan laba pada semster I/2017, didorong oleh pendapatan bunga dan pendapatan nonbunga.

Dalam laporan keuangan per 30 Juni 2017 yang dipublikasikan, laba bersih Bank Jateng tahun berjalan tercatat senilai Rp644,34 miliar. Angka tersebut naik 19,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp539,17 miliar.

"Alhamdulillah, kinerja bisnis Bank Jateng tumbuh di atas rata-rata industri perbankan," kata Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno kepada Bisnis, belum lama ini. 

Bila diperhatikan lebih detail, pos pendapatan bunga bersih Bank Jateng tercatat sebesar Rp1,57 triliun, tumbuh 4,0% dari Juni 2016 yang berjumlah Rp1,51 triliun. 

Pada saat  yang bersamaan, pos pendapatan nonbunga juga tumbuh cukup signifikan sebesar 54,4% menjadi Rp256,34 miliar dari level Rp165,99 miliar. 

Pendapatan nonbunga tersebut disumbang antara lain oleh pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) yang berjumlah Rp91,11 miliar serta pendapatan lainnya sebesar Rp100,19 miliar. 

Sementara itu, dari segi aset, perseroan juga membukukan pertumbuhan yang cukup signifikan, didorong kenaikan pembiayaan dan pendanaan. 

Dalam enam bulan pertama tahun ini, aset Bank Jateng  melonjak 20,33% secara year to date menjadi Rp61,67 triliun. Pada akhir Desember 2016 (year to date) yang berjumlah Rp51,25 triliun. 

Kenaikan aset ini didukung peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) ke level Rp48,79 triliun, baik berupa giro, tabungan, maupun simpanan berjangka. 

Adapun, penyaluran kredit Bank Jateng tumbuh positif. Total pinjaman dan piutang yang diberikan mencapai Rp37,35 triliun, naik 7,15% secara year to date dari Desember 2016 yang berjumlah Rp34,86 triliun. 

Khusus untuk pembiayaan syariah, ada kenaikan cukup siginifikan sebesar 38% dari Rp1,29 triliun menjadi Rp1,79 triliun pada jangka waktu yang sama. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper