Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Bank of India Indonesia Digerogoti Kredit Bermasalah

PT Bank of India Indonesia Tbk. menargetkan untuk terus bisa menjaga rasio kredit bermasalah pada kisaran di bawah 5% pada semester II/2017.
Kantor pusat Bank of India/www.aluplexindia.com
Kantor pusat Bank of India/www.aluplexindia.com

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank of India Indonesia Tbk. menargetkan untuk terus bisa menjaga rasio kredit bermasalah pada kisaran di bawah 5% pada semester II/2017.

Direktur Bank of India Indonesia Ferry Koswara mengatakan, untuk non-performing loan (NPL) gross perseroan tetap akan jaga pada kisaran di bawah 5% sampai akhir tahun ini.

“Kami coba pertahankan di bawah 5% untuk NPL gross,” ujarnya kepada Bisnis pada Rabu (2/8).

Adapun, pada kuartal II/2017, bank berkode emiten BSWD itu telah menekan NPL gross signifikan menjadi 4,59% dibandingkan dengan kuartal I/2017 yang sebesar 16,22% pada kuartal I/2016.

Ferry mengatakan, dalam menekan NPL, perseroan menggunakan berbagai skema dari restrukturisasi kredit, pengalihan aset bermasalah, maupun penjualan agunan.

“Kami melakukan semua itu tergantung dengan kondisi dari debitur,” ujarnya.

Sayangnya, dia mengaku tidak terlalu hapal nilai kredit bermasalah yang sudah direstrukturisasi, dijual, atau dialihkan.

Adapun, perseroan juga sudah mendapatkan dana segar dari aksi penerbitan saham baru pada paruh pertama tahun ini senilai Rp660 miliar.

Dari sisi kinerja sampai akhir kuartal kedua kemarin dari sisi kredit dan dana pihak ketiga (DPK) mencatatkan penurunan.

Untuk pertumbuhan kredit, Bank of India Indonesia mencatatkan penurunan sebesar 30,54% menjadi Rp2,21 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.

Dari sisi dana pihak ketiga (DPK) juga mencatatkan penurunan sebesar 16,85% menjadi Rp3,04 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.

Kemudian, untuk dari segi cuan, perseroan sudah mulai mencatatkan laba bersih senilai RpRp21,38 miliar dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang masih rugi bersih senilai Rp489,44 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper