Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ROADMAP TRANSFORMASI : BRI Ingin Perkokoh Diri sebagai Bank Wong Cilik

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. memiliki roadmap transformasi jangka panjang pada periode 2017 – 2022.
Wakil Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Sunarso (kedua kanan), berbincang dengan Direktur Haru Koesmahargyo (kedua kiri), Head Of Investor Relation Ninis K. Adriani (kiri), dan Corporate Secretary Hari Siaga Amijarso sebelum memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan itu, di Jakarta, Rabu (9/8)./JIBI-Dedi Gunawan
Wakil Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Sunarso (kedua kanan), berbincang dengan Direktur Haru Koesmahargyo (kedua kiri), Head Of Investor Relation Ninis K. Adriani (kiri), dan Corporate Secretary Hari Siaga Amijarso sebelum memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan itu, di Jakarta, Rabu (9/8)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. memiliki roadmap transformasi jangka panjang pada periode 2017 – 2022.

Dalam rencana itu, perseroan mengaku ingin kian mengokohkan diri sebagai bank paling ahli untuk penyaluran kredit sektor mikro.

Direktur Keuangan Bank Rakyat Indonesia Haru Koesmahargyo mengatakan, untuk jangka panjang, rencana kammi salah satunya adalah mempercepat proses penyaluran kredit mikro.

Sebelumnya, masih manual, perseroan berencana mendigitalisasi semua proses penyaluran kredit segmen wong cilik tersebut.

“Sebenarnya, masalah untuk kredit mikro itu bukan terkait suku bunga, tetapi waktu prosesnya juga,” ujarnya setelah paparan publik pada Rabu (9/8).

Selain kredit mikro, Haru menjelaskan perseroan juga akan menyelesaikan manajemen prosesnya agar lebih bagus lagi. Lalu, untuk segmen korporasi, perseroan tidak akan ekspansi terlalu besar ke sana, tetapi mencari penyaluran kredit yang mendukung untuk profitabilitas.

“Lalu, kami juga akan mengembangkan transaksi dan sebagainya di luar pendapatan bunga,” jelasnya.

Dia pun menjelaskan, perseroan juga akan menambah porsi kredit khusus segmen mikro menjadi 40% dari posisi saat ini sekitar 34%, sedangkan korproasi diturunkan menjadi 20% dibandingkan dengan posisi saat ini sekitar 27%.

“40% itu khusus kredit mikro saja, di luar usaha kecil dan menengah,” jelasnya.

Dengan rencana itu, Haru menyebutkan, perseroan menargetkan aset konsolidasi tumbuh Rp1.700 triliun pada 2022.

Adapun, jumlah aset itu sebenarnya bisa naik dua kali lipat dari posisi saat ini sekitar Rp1.000 triliun, tetapi perseroan juga fokus mendorong kenaikan profitabilitas.

“Untuk laba bersih, perseroan menargetkan bisa tumbuh menjadi dua kali lipat pada 2022 dibandingkan dengan 2016 yang sekitar Rp26 triliun. Jadi, ya sekitar Rp50 triliun,” ujarnya.

Pertumbuhan aset perseroan sampai semester I/2017 naik sebesar 13,2% menjadi Rp1.027 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.Untuk laba bersih perseroan pada 2016 berada pada posisi Rp26,22 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper